Menurut Wilder, setelah menganvaskan Ortiz, semua orang harus mengapresiasi pencapaiannya yang telah membukukan 42 kemenangan.
"Menyedihkan karena butuh lebih dari 40 pertarungan untuk mendapatkan pengakuan yang benar-benar layak saya dapatkan," tutur petinju berusia 34 tahun tersebut.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Perubahan di Skuat Bulu Tangkis Indonesia
"Ketika orang melihat saya, mereka tidak pernah melihat gaya bertarung saya."
"Saya tahu perlu waktu bagi mereka untuk terbiasa dengan apa yang saya perlihatkan dengan bakat yang saya miliki," ucap Wilder lagi.
Kemenangan atas Luis Ortiz juga membuat Deontay Wilder berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas berat WBC untuk ke-10 kalinya secara beruntun.
Baca Juga: Jadi Runner-up Korea Masters 2019, Lin Dan Gagal Tembus BWF World Tour Finals 2019
Wilder pun lantas mengenang kembali perjuangannya pada tahun 2015, ketika merebut sabuk juara itu melalui kemenangan angka atas Bermane Stiverne dari Kanada.
"Apa yang saya lakukan ini bukanlah berdasarkan textbook (teori)," tutur dia.
"Anda tidak dapat benar-benar mencapainya dan itulah yang membuat saya unik dan berbeda dengan petarung lainnya," kata Wilder lagi.
Setelah menyelesaikan pertarungan melawan Luis Ortiz, Deontay Wilder akan melakukan persiapan untuk menghadapi pertarungan ulang alias rematch melawan Tyson Fury (Inggris).
Laga tersebut rencananya akan digelar pada 22 Februari 2020 di Las Vegas, Nevada, AS.
Baca Juga: Akomodasi Terbengkalai, Pihak Penyelenggara Sea Games 2019 Minta Maaf
View this post on InstagramInilah 5 kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga Inggris sejauh ini #LigaInggris #PremierLeague
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Mirror |
Komentar