Setelah dua musim bersama skuat Borgo Panigale, pemilik nomor 99 tersebut memutuskan pensiun usai tampil buruk bersama Repsol Honda sepanjang 2019.
Sepak terjang Jorge Lorenzo selama berkompetisi di kelas MotoGP turut mengundang Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha untuk angkat bicara.
Pria asal Inggris itu menceritakan tujuan sebenarnya dari Yamaha merekrut Jorge Lorenzo untuk menjadi pembalap di tim pabrikan.
Baca Juga: Tony Ferguson Akan Jadi Lawan Terberat yang Pernah Dihadapi Khabib Nurmagomedov
Dalam kesempatan itu, Lin Jarvis mengakui bahwa Lorenzo sudah dibidik Yamaha sejak 2006. Dia disiapkan untuk menggantikan dan bukan menjadi rekan satu tim Valentino Rossi.
Saat itu, timnya menilai bahwa rider berjulukan The Doctor itu akan pensiun sebagai pembalap MotoGP dan beralih ke ajang balap jet darat F1.
Hal itu cukup beralasan bagi Yamaha mengingat pada tahun 2006, Valentino Rossi juga mendapat undangan dari Ferrari untuk mencoba merasakan sensasi di balik kemudi mobil F1.
Baca Juga: Reaksi Keras Donald Cerrone Usai Dituduh Akan Lakukan Sandiwara Saat Lawan McGregor
Akibatnya, rumor mengenai kepindahan Rossi ke ajang F1 kian santer diberitakan oleh media dan hal itulah membuat Yamaha mau tidak mau harus mengambil langkah cepat.
"Ketika kami merekrut Lorenzo, dia adalah seorang pemula. Dia bahkan belum pernah membalap di MotoGP," kata Lin Jarvis, dilansir JUARA.net dari Tuttomotoriweb.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttomotoriweb |
Komentar