"Dalam 25 tahun saya bergelut di dunia tinju, saya belum pernah mendengar ada badan administratif yang turun tangan dan memberikan larangan semacam ini. Saya hanya terkejut," ucap DuBoef.
Di sisi lain, promotor Tyson Fury, Frank Warren, tidak senang dengan keputusan yang telah dikeluarkan NASC dengan melarang kedua pentinju itu saling bertemu pada sesi timbang badan.
Lebih jauh lagi, Warren menilai bahwa sanksi tersebut adalah sebuah keputusan yang konyol lantaran bertatap muka sudah menjadi sebuah tradisi dalam olahraga tinju.
Baca Juga: Gilas Telak Valencia, Atalanta Berpeluang Lolos ke Perempat Final
5 minutes. Unedited. Words. Shoves. All of it. ⬇️@BronzeBomber ???? @Tyson_Fury#WilderFury2 | SATURDAY | PPV pic.twitter.com/tDyNybl7si
— Top Rank Boxing (@trboxing) February 19, 2020
"Itu adalah sebuah keputusan bodoh, bertatapan muka sudah menjadi sebuah tradisi dalam olahraga ini," kata Frank Warren.
"Mereka seharusnya memiliki tenaga keamanan untuk menghindari aksi saling dorong saat di konferensi pers," ucap Warren.
Duel ulang antara Wilder dan Fury akan digelar di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, untuk memperebutkan sabuk juara kelas berat WBC yang masih dipegang Wilder.
Laga ini merupakan pertemuan kedua mereka setelah partai pertama yang berlangsung pada 1 Desember 2018 berakhir seri.
Baca Juga: Liga Pacuan Kuda Tertua di Indonesia Didatangi Ketum Pordasi Baru
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com, essentiallysports.com |
Komentar