Yang lebih menarik lagi, Zaza merupakan atlet yang akan bermain mewakili negaranya, Suriah.
Isu-isu kemanusian yang berakhir perang saudara di Suriah hingga saat ini memang cukup meresahkan.
Dilansir oleh Juara.net dari Kompas.com hingga saat ini perang saudara di Suriah sudah berlangsung sembilan tahun.
Dari sembilan tahun tersebut, sebanyak 380.000 jiwa sudah melayang sebagai efek dari perang tersebut.
Sebagai remaja yang lahir di negara konflik, tampilnya Zaza bisa membawa harapan akan berakhirnya konflik di negaranya tersebut.
Zaza tentunya dapat menjadi penyemangat bagi anak-anak yang tinggal di negara konflik untuk mulai kembali mengejar impian mereka.
Dampak dari Zaza bagi Suriah tentunya akan semakin besar jika Zaza mampu menunjukkan peforma terbaiknya di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Geoffrey Castillion Gagal Pinalti, Kutukan Bintang Persib Berlanjut?
Dalam sejarah Olimpiade, Zaza merupakan atlet termuda ketiga yang pernah bermain di ajang ini.
Atlet pemegang rekor pemain paling muda yang pernah mengikuti Olimpiade hingga saat ini adalah Dimitrios Loundras dari Yunani.
Loundras membela Yunani pada Olimpiade Athena tahun 1896.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com, cnn.com |
Komentar