Turnamen yang semula dijadwalkan 16-21 Juni 2020 mendatang ini masih akan dikaji lagi oleh pihak PBSI.
Dilansir Juara.net dari Badminton Indonesia, sekjen PP PBSI Achmad Budiharto memberikan tanggapannya tentang kepelikan masalah virus corona yang kemungkinan mengganggu kompetisi.
"Kalau kita lihat instruksinya sampai dengan 12 April, artinya beberapa turnamen setelah itu akan sangat tergandtung dengan perkembangan situasi dan kondisi" kata Budiharto.
"Untuk Indonesia Open, memang kami masih berkonsultasi dengan pemerintah. Dalam Hal ini adalah kemenpora dan juga Departemen Kesehatan terkait adanya regulasi-regulasi yang nantinya memang tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 ini" tambah Budiharto.
Selain mengkhawatirkan perhelatan Indonesia Open, Budiharto juga mengkhawatirkan para pemain yang tengah melamngsungkan turnamen di luar negeri.
Baca Juga: Dua Senjata Rahasia PSS Sleman Dinilai Akan Buat Persib Bandung Kelabakan
"Sampai saat ini kami lihat pemain-pemain Indoensia yang ada di Brimingham khususnya, merasa prihatin dan waspada utuk tetap menjaga diri".
"Mudahan-mudahan di antara tim ini semua tidak ada yang terkontaminasi Covid-19. Sebetulnya, yang agak mengkhawatirkan kemarin adalah tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. Kita lihat saja, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus" kata Budiharto.
Konsen utama PBSI saat iini adalah menjaga keselamatan dan kesehatan para atlet ofisial dan penonton.
Untuk itu, PBSI akan sangat mempertimbangkan penyelenggaraan turnamen di dalam negeri.
Baca Juga: Masalah Virus Corona, Tim Medis Persib Himbau Pemain Tak Dekati Penonton
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BolaSport.com, badmintonindonesia.org |
Komentar