"Kami, para atlet, harus memutuskan apakah perlu mempertaruhkan kesehatan dengan melanjutkan latihan di tengah kondisi yang seperti ini" tutup Stefanidi.
Ngototnya IOC untuk tetap menjalankan gelaran olahraga tertua ini memang masih menimbukan pertanyaan.
Pihak IOC memang dipandang terlalu memaksakan untuk tetap melangsungkan gelaran ini sesuai jadwal.
Baca Juga: Klub Ini Juga Raih Rekor Sama dengan Persib Bandung yang Menang Beruntun di Tiga Laga Awal Liga 1
Dengan mulai buka suaranya atlet olimpiade ini, berarti memperbanyak tekanan pemunduran jadwal Olimpiade Tokyo
Sebelumnya, separuh lebih warga Jepang sendiri juga memilih opsi penundaan.
Tidak heran jika tekanan pemunduran jadwal terus berdatangan.
Pasalnya, berkumpulnya massa dalam suatu acara tertentu juga terasuk hal yang mampu memercepat penyebaran virus corona yang sudah menjadi pademi dunia ini.
Apalagi Olimpiade yang notabenenya adalah event dunia tentunya membuat Jepang akan mempunyai banyak tamu dari luar negeri yang kemungkinan membawa virus tersebut.
Baca Juga: Inilah Sosok Pria Malaysia yang Jadi Biang Kegagalan Marcus/Kevin Juarai All England Open 2020Baca Juga: Inilah Sosok Pria Malaysia yang Jadi Biang Kegagalan Marcus/Kevin Juarai All England Open 2020
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar