Ketika bintang muda itu sedang menunggu di hotelnya di Milan untuk dibawa ke studio, datang telepon dari petinggi Korea Utara di Pyongyang.
Menurut La Stampa, Pyongyang memerintahkan larangan terhadap Han untuk menjalani penampilan publik.
Presiden Perugia Massimiliano Santopadre mengatakan, "Telepon dari seorang tokoh kementerian yang tidak begitu jelas tiba dan itu memblokir segalanya."
"Negosiasi itu tidak mungkin dilakukan karena Pyongyang hanya ingin berbicara dan secara eksklusif dengan Han."
Masih kata Presiden Perugia, "Situasi dengan pemerintah mereka menjadi semakin kaku dan pesepak bola mereka dilarang tampil di TV."
"Jika melanggar, pemerintah Pyongyang akan memulangkannya. Han jadi takut."
Han batal menjadi pemain permanen Perugia dan hanya berstatus pinjaman dua periode pada 2017-2018 dan 2018-2019 sebelum hijrah ke Juventus.
Mundo Deportivo menyatakan, Kim Jong-un bertindak seperti seorang figur ayah bagi Han dan selalu ingin mengendalikan segalanya, termasuk karier anak muda itu.
Diktator Korea Utara itu bahkan dikatakan sebagai pengamat yang rajin di Serie A untuk mengikuti kemajuan rakyatnya.
Arsenal, Everton, dan Liverpool pernah dikabarkan tertarik untuk menggaet Han Kwang-song.
Akan tetapi, pemerintah Inggris kala itu diyakini akan langsung bergerak untuk memblokir setiap upaya perpindahan Han ke Liga Inggris.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | The Sun, La Stampa, Mundo Deportivo |
Komentar