"Saya rasa tinju di Trinidad-Tobago bukan hal yang menarik dan tidak ada orang yang peduli," ungkapnya.
Tenggelam dalam kekecewaan terhadap negaranya, akhirnya Haqq bergabung menjadi bagian gerakan separatis ISIS.
Baca Juga: Eks Bos Honda Sebut Ada Simbiosis Mutualisme Antara Valentino Rossi dengan MotoGP
Setelah bergabung dengan ISIS, banyak kabar bermunculan tentang mantan petinju ini.
Ada yang mengabarkan Haqq telah tewas pada 2015 lalu, namun ada pula yang mengabarkan dia kehilangan tangan usai melakukan aksi terorisme di Suriah.
Haqq sebenarnya bukan petinju yang remeh. Sebelum berhadapan dengan Anthony Joshua, dirinya berhasil mengalahkan petinju muda berbakat asal New Zealand, Joseph Parker.
Tidak hanya hebat dalam tinju, Haqq juga menguasai beberapa jenis bela diri lainnya seperti karate, jiu-jitsu, dan taekwondo.
Di bidang akademis, dirinya merupakan seorang pelajar di bidang hukum.
Kegemilangan karier Tariq Abdul Haqq sempat dikenang oleh pelatihnya Reynold Cox.
Baca Juga: Saking Kerasnya Pukulan Mike Tyson, Bisa Buat Pria Dewasa Nangis Minta Ampun
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | skysport.com |
Komentar