JUARA.NET - Legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson memang menjadi salah satu petinju yang punya kisah hidup paling menarik.
Pria bernama asli Michael Gerard Tyson ini lahir di Brownsville, Brooklyn, New York pada 30 Juni 1966.
Dilahirkan di sana, Tyson harus berjibaku untuk sekadar melanjutkan hidupnya karena dia bukan berasal dari keluarga yang mapan.
Dia diklaim memiliki ayah biologis bernama Purcell Tyson yang berasal dari Jamaika namun Tyson sendiri hanya mengenal bahwa sosok ayahnya adalah Jimmy kirkpatrick.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Pensiun, Mengenang Perjalanan Sang Legenda saat Juara Olimpiade 2016
Tyson kecil yang seharusnya mendapatkan kasih sayang ayahnya justru malah mendapatkan contoh tidak baik di mana Kirkpatrik pekerjaannya hanya berjudi, mabuk, dan bermain biliar.
"Ayah saya hanyalah seorang pria jalanan biasa yang terjebak di dunia jalanan," ujarnya.
Kirkpatrick kemudian diceritakan meninggalkan ibunya bersama dengan anak-anaknya tanpa bertanggung jawab.
Tinggal di wilayah dengan tingkat kejahatan tinggi, Tyson kerap melakukan banyak hal kriminal.
Ibu Tyson meninggal enam tahun kemudian meninggalkan Tyson yang usianya baru 16 tahun.
Tyson sendiri merasakan penyesalan terbesarnya adalah ketika dia tak sekalipun membuat ibunya bahagia karena tingkah lakunya.
"Saya tidak pernah melihat ibu saya senang dengan saya dan bangga pada saya karena melakukan sesuatu," ujarnya.
"Dia hanya mengenal saya sebagai anak liar yang berlari di jalanan, pulang dengan pakaian baru yang dia tahu saya tidak bayar. Saya tidak pernah mendapat kesempatan untuk berbicara dengannya atau mengetahui tentang dia," lanjutnya.
Baca Juga: Diet Nikmat Ala Khabib Nurmagomedov! Dijamin Tubuh Kuat dan Prima
Tyson sendiri akhirnya mengakui bahwa hubungan dengan ibunya yang tak sehat inilah yang akhirnya membuat psikologisnya tak stabil.
Mike Tyson muda yang usianya masih 13 tahun bahkan pernah ditangkap sampai 38 kali hingga akhirnya dia ditemukan Bobby Stewart.
Bobby yang merupakan mantan petinju melihat kehebatan Tyson dalam bertinju hingga memperkenalkannya dengan Cus D'Amato.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar