"Saya sedang berada dalam posisi yang baik, karena saya dapat bertarung untuk memperebutkan gelar. Ada 500 petarung dalam kelas ini dan setiap dar mereka menginginkan posisi ini sekarang," imbuhnya.
Gaethje justru merasa bahwa posisinya sekarang di UFC membuat banyak orang ingin mencoba menghindarkannya dari perebutan gelar.
Meski bisa saja jalan melawan McGregor menjadi hal yang lebih baik, Gaethje tetap lebih memilih pertarungan melawan Khabib.
"Tetapi saya juga punya kesempatan untuk menghasilkan sebuah alasan, sebuah jalan untuk seorang petarung mendapatkan gelar dan saya rasa politik justru menjalankan semuanya," ungkapnya.
Baca Juga: Buktikan Petarung Terbaik, Kamaru Usman Buka Pintu untuk Conor McGregor
"Mereka secara luar biasa melakukannya, tetap ada satu kesempatan kecil untuk tetap berada dalam tujuan anda dan menghindari politik-politik dan itulah yang saya akan lakukan," imbuhnya.
Tak heran jika Gaethje tetap memilih Khabib sebagai calon lawannya.
Pasalnya, menuju ke sang juara kelas ringan UFC, Gaethje harus melewati lika-liku nan panjang.
Setelah tiba-tiba dipilih menjadi lawan Tony Ferguson setelah Khabib mundur dari UFC 249, hingga akhirnya justru beri kejutan melaju menuju sang juara.
Nampaknya hal tersebut yang kini menjadi pegangan utama petarung berjuluk The Highlight ini.
Baca Juga: Ditanya Soal Tujuan Bertarung, Jawaban Petarung UFC Ini Malah Kayak Psikopat
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar