Duffy yang naik ke oktagon sebagai calon bintang baru asal Irlandia memang tampil menjanjikan.
Sebuah teknik kuncian maut bernama arm triangle akhirnya membuat McGregor langsung melakukan tap hanya setelah 38 detik masuk ke dalam oktagon.
Baca Juga: Bukan Khabib atau Ferguson, Petarung Ini yang Mampu Tambal Mulut Bocor Conor McGregor
Duffy, yang pada akhirnya justru tidak sesukses McGregor di UFC, coba mengenang masa-masa tersebut.
Meski senang bisa mengalahkan McGregor kala itu, Duffy merasa sedih karena hal itu terjadi di saat sang lawan belum terkenal seperti sekarang.
"Saya masih ingat duel tersebut dengan jelas. Seluruh detailnya secara jelas masih teringat," ungkap Duffy dilansir Juara.net dari Talk Sport.
"Saya seperti ingin menangis, seperti saya merasa pada saat itu saya mungkin bisa menjadi nama yang lebih besar lagi," imbuhnya.
Saat ini Duffy memang harus berusaha keras kembali ke performa terbaik setelah dua kali menerima kekalahan sejak tahun 2017.
Sementara McGregor yang pernah ia kalahkan namanya kian memuncak dengan mengumbar rivalitas melawan Khabib sebagai juara kelas ringan UFC.
Baca Juga: Dijuluki Conor McGregor dari Timur Tengah, Petarung UFC Ini Tegas Menolak
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | talksports.com |
Komentar