Namun, sedari awal, Shahbazyan sendiri mengakui bahwa laga melawan Derek Brunson adalah pertarungan yang berbahaya bagi dirinya.
Pasalnya, Brunson adalah petarung yang sangat berpengalaman.
Reguler berada di daftar peringkat penantang kelas menengah, Brunson memiliki rekor 20 kali menang dari 27 laga sebelum UFC Fight Night 173.
Faktor pengalaman itu yang kemudian menjadi penentu kemenangan Brunson, yang berusia 14 tahun lebih tua dari Shahbazyan.
Baca Juga: Ngerinya Ronda Rousey, Banting Bocah 15 Tahun yang Kini Jadi Bintang UFC
Sang gacoan Ronda Rousey sempat unggul di ronde pertama dengan kegesitan dan kecepatannya melepaskan pukulan.
Namun, Brunson bangkit di ronde kedua. Kegesitan Shahbazyan pelan-pelan menguap karena Brunson terus memaksa mendekat, menekan, dan berusaha menjatuhkan sang junior ke atas matras.
Brunson mulai mengendalikan permainan dengan cara tersebut, bahkan mendaratkan sebuah pukulan siku secara telak yang memecahkan pipi Shahbazyan sampai berdarah di akhir ronde kedua.
Derek Brunson CASHES at a +310 underdog at #UFCVegas5! ✅???? pic.twitter.com/i5IIFkioSH
— BetOnline.ag (@betonline_ag) August 2, 2020
Sadar di atas angin, Brunson langsung agresif di ronde terakhir.
Dia sukses memeluk Shahbazyan dari belakang, memaksa dia berlutut di matras, menekannya, kemudian menghujani pukulan.
Wasit Herb Dean, yang tempo hari di Fight Island sempat terganjal kasus telat menghentikan pertarungan, kali ini cepat menyetop duel setelah melihat Shahbazyan tak bisa melawan lagi.
Derek Brunson menang TKO atas Edmen Shahbazyan pada detik ke-26 ronde ketiga.
Brunson meraih kemenangan ketiganya secara beruntun sementara Shahbazyan menderita kekalahan pertama selama kariernya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar