Hal tersebut yang kemudian membuat dirinya dikecam oleh berbagai pihak hingga akhirnya terkena hukuman.
"Saat ini, semua kejadian ini menyadarkan saya bahwa Anda harus hidup sebagai pemeran utama. Anda harus bisa meletakkan diri di tempat yang benar sehingga kehidupan menjadi lebih baik," ungkap Zarco dilansir Juara.net dari Paddock GP.
"Sebagai contoh, berbicara dengan Franco Morbidelli, kami sangat akrab dan semuanya menjadi lebih baik. Dengan Valentino Rossi, saya pikir juga demikian, tetapi ternyata tidak," imbuhnya.
Baca Juga: Sebut Johann Zarco Setengah Pembunuh, Franco Morbidelli Minta Maaf
Meski merasa bahwa Rossi memegang peran besar dalam kecaman dan hukuman yang ia peroleh, Zarco tidak serta merta membenci sang legenda MotoGP.
Hanya, ia merasa cukup sial karena tidak berada di posisi yang dibela oleh Rossi.
"Ini adalah pengalaman. Faktanya, dia tidak hanya hebat dalam membalap, dia hebat dalam semuanya! Saya tetap akan menjadi penggemarnya karena ia sangat hebat. Lihat, jika tidak mengendarai motornya, dia bahkan tetap lebih baik dalam segalanya," ungkap Zarco.
"Ini sangat menarik dan menjadi sesuatu yang saya pelajari dengan senyuman karena saya merasa dia adalah orang yang hebat. Tetapi, memang lebih baik dia berada di pihak Anda," imbuhnya.
Kini Zarco sudah kembali optimistis menghadapi seri MotoGP Styria 2020.
Sempat engalami masalah pada pinggangnya dan berujung dioperasi, Zarco dikabarkan bakal kembali menggilas aspal Sirkuit Red Bull Ring pada seri latihan bebas dan kualifikasi hari ini (22/8/2020).
Baca Juga: Terlunta-lunta pada Sesi Latihan Bebas MotoGP Styria 2020, Rossi Salahkan Hal Ini
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar