Sementara dari Atlas, Ngannou tampak belajar memaksimalkan kekuatan pukulan dengan memanfaatkan pergerakan tubuh.
Video latihan itu ditunjukkan Atlas di akun Twitter-nya.
Atlas pun memuji Ngannou sebagai seorang petarung calon juara.
Baca Juga: Presiden UFC Konfirmasi Lawan Berikutnya bagi Israel Adesanya
As suspected, not only big and powerful, but decent and smart. All the combinations to be a Champion. ???? @francisngannou @Eric_XCMMA @Marquel_Martin #bang???? pic.twitter.com/INTuwzY0QE
— Teddy Atlas (@TeddyAtlasReal) September 28, 2020
"Seperti sudah diduga, bukan cuma besar dan kuat, tetapi juga rendah hati dan pintar. Semua kombinasi untuk menjadi juara," tulis Atlas.
Teddy Atlas pernah menjadi asisten Cus D'Amato waktu mendidik Mike Tyson muda.
Atlas sangat sukses ketika menangani Michael Moorer, yang dibawanya menjadi juara kelas berat pada tahun 1994.
Francis Ngannou sendiri ditargetkan UFC akan menjadi lawan berikutnya bagi sang juara kelas berat, Stipe Miocic.
Ngannou pernah kalah angka dari Miocic pada laga perebutan sabuk juara di UFC 220, 20 Januari 2018.
Sekarang dengan mendapatkan banyak pelajaran dari legenda-legenda tinju, Ngannou pastinya berharap bisa mendapatkan hasil berbeda saat kembali bertemu Miocic.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ESPN |
Komentar