JUARA.NET – Juara kelas bantam, Petr Yan, menyebut Jose Aldo sebagai petarung tersulit di MMA sedangkan Aljamain Sterling adalah kebalikan dari Aldo.
Juara kelas bantam, Petr Yan, sedang dalam persiapan menghadapi kompetitornya, Aljamain Sterling.
Pertarungan yang rencananya digelar di UFC 259 pada 6 Maret tersebut merupakan ajang bagi Petr Yan untuk dapat mempertahankan gelarnya dari gapaian Sterling.
Petr Yan berhasil meraih titel kelas bantam dalam pertarungan melawan Jose Aldo setelah pemegang sabuk sebelumnya, Henry Cejudo, memutuskan untuk pensiun dan melepas gelar juara.
Duel Petr Yan melawan Aljamain Sterling sendiri sebenarnya dijadwalkan akan dihelat pada Desember lalu pada gelaran UFC 256, tetapi rencana tersebut gagal karena terhalang pandemi COVID-19 dan Yan terkendala masalah visa.
Baca Juga: Jorge Masvidal Beri Respons Menohok untuk Hidung Patah Kamaru Usman
Akhirnya duel tersebut telah dijadwalkan kembali dan akan dihelat pada gelaran UFC 259.
Dilansir Juara.Net dari MMA Fighting, ketika ditanyai mengenai bagaimana pertarungannya dengan Jose Aldo, Yan menjawab bahwa ia menikmati pertarungan tersebut.
“Saat itu, saya sangat menikmati momen mengalahkan seorang legenda dan seorang pembunuh dalam diri Jose Aldo.” tutur Petr Yan.
Namun, Yan kini fokus pada Sterling dan bersiap untuk mempertahankan titelnya.
“Tetapi saat ini, saya tidak terlalu memikirkannya. Saat ini fokus saya adalah pada Sterling dan bagaimana menghancurkan pria ini.”
“Menjadi juara adalah tanggung jawab yang sangat besar, tetapi hanya memenangi sabuk bukanlah tujuan akhir saya."
"Tujuan saya sekarang adalah mempertahankan gelar ini beberapa kali dan saya sepenuhnya fokus pada target itu. Aljamain hanyalah langkah selanjutnya dalam mencapai tujuan saya."
Ketika ditanyai perbandingan Jose Aldo dan Aljamain Sterling, Petr Yan menjawab bahwa Sterling adalah kebalikan dari Aldo.
"Aldo merupakan salah satu petarung tersulit di MMA."
“Dia memukul dengan keras, dia memiliki hati yang tidak bisa dihancurkan, dia adalah petarung yang sangat, sangat kuat.”
Baca Juga: Seperti Khabib! Si Bocah Ajaib Tak Mau Berduel Tanpa Sosok Ini
“Sedangkan Sterling adalah kebalikannya. Saya tidak tahu apa yang dia harapkan ketika dia melawan saya. Apakah dia hanya berharap untuk menerapkan jiu-jitsu-nya pada saya? Saya tidak mengerti."
"Saya berlatih dengan sabuk hitam, jadi itu bukan masalah bagi saya.” pungkas juara kelas bantam tersebut.
Jika menyebut Aldo adalah petarung tersulit sedangkan Sterling kebalikannya, maka secara tidak sengaja, Yan menyebut Sterling adalah lawan termudah baginya.
Sebelum ini, Yan dan Sterling juga terlibat perang cuitan di Twitter.
Pertama-tama Sterling menyindir Yan tidak memiliki tempat berlatih.
Cuitan tersebut ditanggapi Petr Yan dengan berkata bahwa ia hanya bermulut besar dan akan menghancurkannya.
Setelah berangsur tenang, Yan mulai memanas-manasi Sterling dengan menyindir sang lawan menjadi diam seribu bahasa.
Cuitan tersebut dibalas oleh Sterling dengan ledekan Pull-Out-Pete.
Mungkin perang cuitan ini akan terus berlangsung sampai akhirnya mereka bertemu di oktagon pada UFC 259 nanti.
Baca Juga: Inilah Kelemahan Manusia Penghancur Pemilik Pukulan Paling Akurat di UFC
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMA Fighting |
Komentar