Meski demikian, tidak ada rasa lain selain perasaan bangga terasa dari jagoan UFC berusia 32 tahun ini.
"Saya tahu saya seperti mewakili sesuatu yang besar dan membanggakan buat saya. Saya lahir di Amerika, tetapi selalu merasa bangga saya miliki darah Palestina," cerita Belal dalam wawancara bersama Juara.net.
"Saya percaya Allah mengatur segalanya, dan selalu memberikan berkat. Jadi saya bangga terlahir sebagai seorang Muslim dari orang tua Palestina," sambung Belal.
Menariknya, Belal tidak lupa tetap memberikan unsur dakwah dalam setiap pertarungannya di UFC.
Dakwah yang ia emban tentu tidak terlalu muluk-muluk.
Belal hanya ingin menunjukkan hal-hal baik soal Islam di luar dan di dalam oktagon.
Baca Juga: Momen Khabib Hampir Meninggal Dunia Menghadapi Lawan Terkutuk
"Insya Allah saya ingin selalu memperlihatkan hal-hal baik tentang Islam," ungkap jagoan UFC yang juga satu manajemen dengan Khabib Nurmagomedov ini.
"Misalnya saya berusaha keras untuk mendapatkan tempat saya sekarang, saya tidak memaksa untuk merasa diakui," sambungnya.
"Seperti yang saya bilang, pengakuan akan datang dari hasil terbaik saat kita memberikan yang terbaik. Atas kehendak Allah, semua yang terjadi memiliki alasan," pungkas Belal.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar