Johnson memberikan saran agar serangan lutut saat lawan berada di alas seperti yang dilakukan Petr Yan diberi label halal alias dilegalkan.
“Begini, Anda tidak boleh menghambat pertarungan dengan diam berlutut.”
“Tendangan lutut ke lawan yang sedang berada di alas seharusnya dilegalkan.”
Dilansir Juara.Net dari Essentiallysports, pendapat Demetrious Johnson tersebut ada benarnya juga.
Para pemakai teknik grappling cenderung memanfaatkan peraturan tersebut untuk menghindari serangan gencar dari seorang striker ulung.
Pada kasus Petr Yan dan Aljamain Sterling, tidak jelas apakah The Funk Master berniat melakukannya agar Yan didiskualifikasi atau dia baru mau bangkit kala rivalnya mendaratkan tendangan lutut yang dianggap ilegal tersebut.
Pendapat dari Si Tikus Perkasa ini mungkin didasarkan pada pengalamannya berlaga di organisasi tempat bernaungnya saat ini, ONE Championship.
Pasalnya, di ONE Championship, tendangan lutut saat lawan menyentuh alas seperti yang dilakukan Petr Yan kepada Aljamain Sterling tersebut masih dianggap legal ketika pertarungan dalam kondisi berjalan.
Heres the thing you cant stall the fight by sitting on your knees. Knees to a grounded opponent should be allowed!
— Demetrious Johnson (@MightyMouse) March 7, 2021
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net, Twitter, essentiallysports.com |
Komentar