"Meski saya paham saya berada di sini tentu untuk membahas masalah ini," sambung jagoan UFC asal Amerika Serikat itu.
Keadaan ini akhirnya membuat Gaethje berpikir bahwa dirinya sudah membuat seseorang dongkol sehingga tidak memberinya kesempatan.
Padahal, Gaethje merasa sudah menjadi jagoan yang disenangi Dana White dan UFC.
"Siapa yang tahu alasannya? Mungkin saya membuat seseorang tidak suka, saya tidak tahu," ujar Gaethje.
"Yang saya tahu, sejak umur saya 12 tahun. Saat berusia 13 tahun, saya sudah mendengarkan Dana melakukan wawancarannya."
"Apa yang ia butuhkan untuk ada dalam seorang petarung, semuanya ada di saya," tandas jagoan UFC berjulukan The Highlight itu.
Selanjutnya, Gaethje juga mengutarakan rasa sakit hatinya jika benar ia tidak dihormati dalam pembuatan jadwal tersebut.
Gaethje merasa bahwa kepatuhannya kepada UFC seharusnya tidak membuat dia tidak dihargai.
Baca Juga: Tersingkir, Justin Gaethje Respons Calon Raja Baru Divisi Khabib
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar