JUARA.NET – Komentator UFC, Jon Anik, mendapatkan pesan bahwa para penonton tidak selesai menonton UFC 261 dan mematikan televisi mereka.
UFC 261 bisa dibilang sebagai helatan paling sangar sepanjang tahun ini.
Selain mempertontonkan tiga duel perebutan juara, gelaran ini juga menyajikan pertarungan-pertarungan hebat lainnya.
Kehebatan helatan ini bahkan sudah terlihat sejak laga early preliminary card.
Pertarungan pertama antara Ariane Carnelossi dan La Niang yang membuka gelaran ini sudah menyajikan duel hebat yang diakhiri dengan kemenangan KO sang jagoan Brasil di ronde 2.
Duel Danaa Batgerel dan Kevin Natividad yang menjadi penutup early preliminary card pun tidak mengecewakan dengan aksi Badai Mongolia yang tampil trengginas dan menang KO atas Natividad.
Setelah masuk laga preliminary card, terdapat dua duel yang berakhir dengan kuncian dalam ronde pertama.
Sesi laga yang kerap dipandang sebelah mata ini bahkan berakhir dengan kuncian langka rear-naked choke dengan satu tangan oleh Randy Brown atas Alex Oliveira.
Baca Juga: Kisah Hebat Pencetak Sejarah di UFC 261 dan 2 Jagoan Kaki Patah
Puncaknya tentu saja adalah laga-laga main card.
Duel Anthony Smith dan Jim Crute harus berhenti dengan keputusan dokter karena Crute dianggap sudah tidak bisa melanjutkan bertarung karena kakinya cedera.
Pertarungan Chris Weidman dan Uriah Hall setelah itu berlangsung lebih mengerikan.
Pasalnya, kaki sang mantan juara kelas menengah bahkan sampai patah karena tendangannya sendiri.
Dari tayangan ulang, sangat jelas bagaimana kaki Weidman sampai seperti tak bertulang dan lemas seperti jelly, yang tentu saja membuat ngeri orang-orang yang melihatnya.
Setelah itu ada tiga perebutan sabuk juara yang tampil sesuai dengan harapan.
Valentina Shevchenko berhasil mempertankan titel kelas terbang setelah menang dengan kuncian usai melakukan takedown berkali-kali atas Jessica Andrade.
Pada duel selanjutnya, ada Rose Namajunas yang berhasil merebut sabuk juara kelas jerami dari Zhang Weili dengan KO via tendangan ke muka petarung asal China itu.
Baca Juga: Jorge Masvidal Ikut-ikutan Jadi Korban KO, Begini Respons Ben Askren
Akhirnya pada laga main event, pastinya ada duel Kamaru Usman dan Jorge Masvidal yang berakhir dengan momen apik saat Usman memukul wajah lawannya dengan telak sampai menciptakan efek keren dari cipratan keringat Masvidal.
Meski menyajikan pertarungan-pertarungan hebat, komentator UFC, Jon Anik, mengaku mendapatkan pesan dari penonton yang menyatakan bahwa mereka mematikan televisi sebelum UFC 261 berakhir.
Dilansir Juara.net dari Essentiallysports yang mengutip dari kanal YouTube Jon Anik, dia mengatakan bahwa banyak penonton tidak tahan dengan aksi-aksi mengerikan yang kemungkinan besar mengacu pada insiden Weidman dan Crute.
Jon Anik menyayangkan mereka yang mematikan TV karena tidak bisa melihat finish-finish yang ia sebut terhebat dalam sejarah UFC di laga-laga perebutan juara.
Anik sendiri menyebut UFC 261 sebagai live event paling berkesan yang pernah diikutinya.
“UFC 261 bagi saya adalah live event paling berkesan yang pernah saya ikuti dan jka Anda ingin menyebutnya bias karena itu terjadi baru saja, tidak apa-apa.” kata Jon Anik.
Baca Juga: Menang di UFC 261, Badai Mongolia Sasar Mantan Raja dan Bintang Baru UFC
Cara acara ini dimulai dengan dua cedera parah yang membuat orang mengirimi saya pesan bahwa mereka mematikan TV karena tidak mampu melihat lebih banyak lagi."
“Jika mematikan TV, maka Anda melewatkan beberapa finish terhebat dalam sejarah UFC,” pungkas komentator berusia 42 tahun ini.
Jika penonton di rumah bisa menghindar dengan mematikan TV, hal ini tentu tidak berlaku bagi penonton yang menyaksikan secara langsung.
Namun, kala disorot kamera, para penonton itu tak menampilkan wajah yang ngeri sedikit pun.
Mereka malah terlihat puas dengan aksi-aksi yang ditampilkan para jagoan UFC 261.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net, essentiallysports.com |
Komentar