JUARA.NET – Pelatih Khabib Nurmagomedov, Javier Mendez, membagikan pengalaman kocak saat saat dia dan anak asuhnya tersebut tidak paham satu sama lain.
Seperti diketahui, mantan juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, telah pensiun total sebagai petarung beberapa waktu lalu.
Setelah pensiun, Si Elang diketahui aktif menjalani profesi barunya sebagai pelatih.
Karir kepelatihan Khabib Nurmagomedov ini bahkan sudah dimulai dalam gelaran UFC Fight Island 8 pada awal tahun ini.
Kala itu, Khabib terlibat dengan membawa sepupunya, Umar Nurmagomedov, itu meraih kemenangan dalam laga debut di UFC.
Tidak hanya sebagai pelatih, Khabib juga memiliki peran besar sebagai jembatan komunikasi Umar dan announcer di laga itu sebagai penerjemah sepupunya.
Namun, sebagai petarung Dagestan yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, mantan juara kelas ringan ini pasti juga pernah mengalami kesulitan berkomunikasi.
Baca Juga: UFC Vegas 25 - Khabib Ada Cacat, Jagoan Georgia Sempurna dan Kejar Rekor GSP
Dilansir Juara.net dari Sportskeeda yang mengutip dari Helen Yee Sports, Javier Mendez selaku pelatih Khabib membeberkan fakta ini.
Mendez menuturkan sempat terjadi miskomunikasi dalam pertemuan pertama mereka.
Pelatih asal Meksiko itu sempat mengira bahwa Khabib tidak mendengarkannya.
Namun, setelah bahasa Inggris mantan petarung berusia 32 tahun itu semakin mahir, dia bisa menjelaskan pada pelatihnya itu.
Khabib ternyata sempat salah mengartikan kata yang artinya berlawanan, seperti “tenang” menjadi “bertarung lebih keras.”
"Dia akhir-akhir ini mengatakan kepada saya bahwa kami dulu tidak saling memahami,” kata Javier Mendez.
“Hal itu dimulai saat kami pertama kali berlatih.”
“Saat dia pertama kali datang, saya berkata: 'Orang ini luar biasa. Dia bisa mengalahkan semua orang'.”
Baca Juga: Kelamaan Menganggur, Jagoan Favorit Khabib Dikabarkan Hengkang dari UFC
“Tetapi, sialan! Dia tidak mendengarkan."
“Saya berkata: 'Jika bisa mendengarkan, dia akan sangat bagus. Dia bisa menjadi salah satu yang terhebat'.”
“Hal itulah yang saya pikirkan."
"Dia belajar bahasa Inggris sedikit lebih baik dan dia berkata kepada saya: 'Coach, saya harus menjelaskan'."
“Ketika merujuk kata 'datang', saya tidak mengerti."
“Anda mengatakan 'santai' dan yang selalu saya pikirkan adalah 'bertarung lebih keras'.”
“Jadi, saya menjadi gila dan dia mencoba membunuh orang,” pungkas pelatih berusia 50 tahun itu tentang anak asuhnya.
Dari pernyataan Khabib tersebut tentunya berbahaya ketika dia menangkap kata dalam artian berlawanan dari apa yang dimaksud pelatihnya.
Hal itu karena ketika pelatihnya semakin meminta Khabib untuk lebih tenang, dia malah bisa jadi akan semakin beringas dan mungkin saja membunuh lawannya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net, Sportskeeda |
Komentar