JUARA.NET - Sebuah fakta menakutkan soal bahaya menurunkan berat badan bagi petarung MMA terkupas menyusul kekalahan Deiveson Figueiredo di UFC 263 pada akhir pekan lalu.
Deiveson Figueiredo kalah dicekik Brandon Moreno dengan rear naked choke pada ronde ketiga dalam co-main event UFC 263 pada 12 Juni lalu.
Kekalahan itu membuat Deiveson Figueiredo harus merelakan sabuk juara kelas terbang yang dipegangnya direbut oleh Brandon Moreno.
Usai kekalahan itu, Deiveson Figueiredo mengungkapkan kesalahan dalam proses penurunan berat badan menjadi salah satu penyebab kekalahannya.
"Ini gara-gara pemangkasan berat badan," kata Figueiredo seperti dikutip Juara.net dari BJPenn.
Baca Juga: Hasil UFC 263 - Dewa Perang Menyerah Dicekik, Brandon Moreno Raja Baru Kelas Terbang
"Saya tidak menjalani pemangkasan berat badan yang sehat, sangat susah mendapatkan berat yang dibutuhkan kali ini," lanjut jagoan asal Brasil.
"Saya berangkat ke arena dengan merasa tidak enak," pungkas petarung berjulukan Dewa Perang ini.
Dalam pertarungan, sejumlah pihak termasuk sang lawan Brandon Moreno memang merasa Figueiredo tidak bergerak seperti biasanya.
Kini fakta di balik penurunan berat badan kacau yang dialami Figueiredo terungkap.
Seperti dikutip Juara.net dari MMA Feed, Figueiredo memangkas sekitar 18 persen dari berat badan normalnya untuk bertarung di kelas terbang.
Berat badan Figueiredo sehari-hari adalah 75 kg.
Saat menjalani kamp pelatihan untuk bertarung, bobot Figueiredo turun ke 69 kg.
Yang ekstrem adalah saat dia menjalani sesi timbang badan untuk berlaga di kelas terbang.
Figueiredo harus mencapai limit 56,7 kg untuk sebuah laga perebutan titel di divisi tersebut.
Baca Juga: Berat Badan Kacau Balau, Dewa Perang UFC Minta Duel Trilogi
Turun dari 69 kg ke 56,7 kg berarti Figueiredo memangkas sekitar 12 kg dari beratnya selama menjalani kamp pelatihan untuk bisa naik ke alat timbang sehari sebelum berduel.
Menurut MMA Feed, kehilangan 18% dari berat badan normal setara dengan memotong sebelah kaki.
Jadi, bisa diartikan satu kaki Figueiredo buntung saat dia melawan Brandon Moreno di UFC 263.
Kejadian yang dialami Figueiredo ini menjadi contoh terbaru betapa berbahayanya proses menurunkan berat badan bagi petarung MMA.
Sebelumnya sudah banyak kejadian petarung UFC, termasuk juara lain seperti Khabib Nurmagomedov, malah menjadi sakit dan gagal bertarung gara-gara ada kesalahan saat menurunkan berat badan.
Proses itu jelas tidak bisa dilakukan sembarangan dan benar-benar harus diawasi oleh tim pelatih yang ahli termasuk mungkin ahli gizi.
Menyusul kejadian ini, Deiveson Figueiredo menyatakan ada kemungkinan dia akan naik kelas jika permintaannya untuk laga trilogi melawan Brandon Moreno tidak dikabulkan UFC.
Jika naik ke kelas bantam, Figueiredo akan bertarung di bobot 61 kg, yang akan lebih realistis didapatkan dari berat badan normalnya.
Baca Juga: Trilogi Tak Dikabulkan, Dewa Perang UFC Bakal Pindah ke Kelas Bantam
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMA Feed |
Komentar