JUARA.NET - Mantan manajer Tim Repsol Honda, Livio Suppo, menyebut keterpurukan Valentino Rossi di MotoGP 2021 bukan karena faktor usia.
Paruh pertama musim MotoGP 2021 resmi berakhir dengan seri balapan MotoGP Belanda 2021 jadi penutupnya.
Total sembilan balapan sudah dilibas para pembalap, tak terkecuali legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.
Sayangnya penampilan Valentino Rossi justru terlihat memble selama paruh pertama MotoGP 2021.
Pembalap berjulukan The Doctor ini baru bisa mengoleksi 17 poin selama membalap dalam 9 seri balapan MotoGP 2021.
Nasib malang Valentino Rossi semakin menjadi-jadi setelah terpuruk pada seri balapan terakhir di Sirkuit Assen.
Valentino Rossi gagal meraih poin karena terjatuh dan dinyatakan DNF alias gagal finis.
Tentu performa anjlok Valentino Rossi begitu mengundang banyak perhatian dari berbagai pihak.
Salah satu pihak yang sangat ersiksa melihat penampilan Valentino Rossi adalah mantan manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo.
Baca Juga: Pembalap yang Pernah Gantikan VR46 Mau Manfaatkan Superbike agar Pindah ke MotoGP
Rossi, yang dulu tampil menjadi rival abadi Honda, membuat Livio Suppo merasa kasihan kepada The Doctor.
"Saya bukan seorang pembalap dan saya mengalami kesulitan untuk merekomendasikan seorang pembalap," kata Livio Suppo dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.
"Apalagi jika dia adalah seseorang seperti Valentino Rossi yang memiliki pengalaman luar biasa."
"Saya mengalami tahun-tahun ketika dia mendominasi MotoGP, memenangi 12 dari 13 balapan."
"Melihatnya mengalami kesulitan saat membalap, saya merasa kasihan padanya karena sementara dia memiliki 17 poin itu tidak menyenangkan."
Livio Suppo mengatakan bahwa faktor usia bukan menjadi masalah utama jebloknya penampilan Valentino Rossi.
Namun, perpindahan ke tim Petronas SRT Yamaha mungkin menjadi salah satu penyebab Valentino Rossi gagal moncer di MotoGP 2021 menurut Livio Suppo.
"Hal itu sangat normal untuk usia berkembang. Apa yang kurang normal adalah tahun lalu Rossi mencapai hasil yang cukup berbeda. Tampaknya tahun ini Rossi mengalami keruntuhan begitu tajam dalam performanya," lanjut Livio Suppo.
Baca Juga: MotoGP 2021 Berbuah Bencana, Valentino Rossi Wajib Reformasi Tim
"Saya ragu bahwa hanya penambahan usia satu tahun di tanda pengenal menyebabkan menurunnya performa Rossi."
"Mungkin salah satu penyebabnya adalah insiden Red Bull Ring daripada tim yang tidak bekerja dengan sempurna."
"Jangan lupa bahwa dalam transisi ke Petronas, Rossi harus menyerahkan beberapa anggota tim dan memang benar bahwa saat ini para mekanik melakukan pekerjaan yang berbeda. Tetapi, mereka masih menjadi bagian dari tim," ujar Livio Suppo.
Menghadapi situasi kritis, menurut Livio Suppo satu-satunya pilihan yang dimiliki Valentino Rossi sekarang hanyalah pensiun.
Pasalnya, jika Rossi memutuskan untuk pindah ke Ducati, sedikit mustahil untuk The Doctor menguasai Desmosedici begitu mudah karena Jorge Lorenzo saja butuh waktu satu tahun untuk melakukannya.
Meski begitu banyak pihak menyarankan Valentino Rossi untuk menggantung helm, tampaknya pria kelahiran Tavuilla ini tidak akan menyerah begitu saja.
Saat ini Valentino Rossi berada di urutan ke-19 klasemen MotoGP 2021 dengan raihan 17 poin.
Dia berjarak 139 poin dari pemuncak klasemen sementara, yakni Fabio Quartararo.
Baca Juga: MotoGP Panas karena Hal Ini, Fabio Quartararo dan Valentino Rossi cs Saling Sorak
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar