JUARA.NET - Pembalap MotoGP dari tim Aprilia, Aleix Espargaro, membuat sebuah perbandingan mengejutkan yang menyeret Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Valentino Rossi dan Marc Marquez punya rivalitas cukup sengit di MotoGP.
Soal prestasi, kedua pembalap MotoGP ini saling berusaha menunjukkan diri sebagai yang terbaik pada setiap balapan.
Tak cuma masalah prestasi di MotoGP, keduanya juga kerap terlibat pertarungan panas kala berbagi lintasan.
Saking panasnya, hubungan mereka merenggang semakin parah sejak tragedi yang diberi nama Sepang Clash pada MotoGP 2015.
Meski begitu, kini hubungan panas Valentino Rossi dan Marc Marquez agaknya sudah semakin mendingin.
Menariknya, baru-baru ini pembalap MotoGP, Aleix Espargaro, membuat perbandingan mengejutkan soal Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Baca Juga: Sebut Motor Ducati di MotoGP Sulit Dikendarai, Valentino Rossi Berbohong?
Dilansir Juara.net dari Motosan, Aleix Espargaro membuat perbandingan menyangkut daftar 15 pembalap terbaik di dunia.
Penuh kejutan, pembalap MotoGP dari tim Aprilia itu menyebut Valentino Rossi tak masuk dalam daftar, sedang Marc Marquez terdapat di dalamnya.
"Dia adalah pembalap terbaik dalam sejarah," tukas Aleix Espargaro soal Marc Marquez.
"Jika kita membuat daftar 15 pembalap terbaik sepanjang sejarah, maka Marc Marquez mungkin ada di posisi ke-8."
"Sedangkan Valentino Rossi tidak masuk dalam daftar," sambung pembalap MotoGP yang juga kakak dari Pol Espargaro itu.
Bukannya tak menghormati Valentino Rossi, Aleix Espargaro malah sangat mengidolai sosok The Doctor.
Keteguhan hari Valentino Rossi dalam melanjutkan karier panjangnya di MotoGP tentu saja jadi sumber utama respek Espargaro.
"Gairahnya dalam membalap sungguh brutal, dia tahu dia tidak kompetitif," tutur Espargaro.
Baca Juga: Lampu Kuning Menyala, Marc Marquez Tak Boleh Ugal-ugalan Lagi di MotoGP
"Sayangnya, kita harus melihat setiap pekan ia (Valentino Rossi) kehilangan kesegarannya yang dulu," imbuhnya.
Seperti para penggila MotoGP lainnya, Espargaro bahkan berharap Valentino Rossi berada di depan.
Namun, ia juga menyadari bahwa waktu Valentino Rossi telah habis.
"Jujur, ada kalanya saya berkata saya ingin melihat Valentino Rossi berada di depan. Itu sungguh perkataan yang datang dari hati saya," katanya.
"Tetapi, itu semua terlalu sulit."
"Karena dia sudah berusia 42 tahun. Saya bahkan tak bisa mendekat," tutup pembalap MotoGP asal Spanyol tersebut.
Baca Juga: Batal Tutup Buku di MotoGP, Valentino Rossi Coreng Filosofi Timnya Sendiri
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar