JUARA.NET - Pengamat MotoGP, Dennis Noyes, berkomentar soal dugaan pembalap Spanyol, Maverick Vinales, sengaja membuat motor Yamaha rusak beberapa waktu lalu.
Prahara besar mengguncang rumah tangga pembalap MotoGP, Maverick Vinales, dengan timnya, Yamaha.
Masalah di antara keduanya memuncak pada balapan seri MotoGP Styrisa 2021.
Kesal balapan tak berjalan sesuai keinginannya, Maverick Vinales kepergok membuka-buka gas secara berlebihan hingga menyentuh ref limiter.
Selain membahayakan dirinya sendiri, tindakan ini disebut dapat merusak motor Yamaha.
Hal itu yang kemudian membuat Maverick Vinales dituding melakukan sabotase dengan sengaja merusak motor Yamaha.
Menariknya, baru-baru ini pengamat MotoGP, Dennis Noyes, coba mengulik lebih dalam tudingan tersebut.
Baca Juga: Resmi Reuni di Aprilia, Aleix Espargaro Ajak Maverick Vinales Cetak Sejarah
Dengan tegas, Dennis Noyes mengklaim tindakan Maverick Vinales pada MotoGP Styria 2021 sebelumnya bukanlah usaha sabotase.
Sedikit meluruskan, Dennis Noyes juga mengatakan bahwa tindakan Vinales tersebut seharusnya tidak membuat motor Yamaha rusak begitu saja.
"Soal dia (Vinales) yang melakukan sabotase dengan mencoba merusak motor. Saya kira jawabannya tidak," tukas Dennis Noyes dilansir Juara.net dari Motosan.
"Saya sudah berkonsultasi dengan teknisi dan dengan ignition cut (bagian pemotong sistem pengapian) zaman sekarang. Seharusnya hal itu (kerusakan) tidak akan terjadi."
"Apalagi mereka sudah bekerja sangat keras agar mesin tidak mudah rusak gara-gara hal semacam ini," imbuh Dennis Noyes.
Selain menyibak tabir tudingan sabotase, Noyes juga sedikit berkomentar soal dampak besar dari tindakan Vinales di MotoGP Styria 2021.
Menurutnya, polemik ini akan sangat merugikan untuk Vinales.
Selain Yamaha, Noyes menduga Vinales bakal sulit diterima oleh tim dari Jepang lainnya.
Baca Juga: Eks Tandem Valentino Rossi Merapat, Satu Pembalap MotoGP Terbuang?
"Jika masalah ini terjadi 15 tahun silam, Maverick sudah pasti tidak akan mengendarai motor Jepang lagi," tuturnya.
"Ya, karena memang seperti itulah Jepang."
"Saya masih ingat saat itu tahun 2005, Max Biaggi masuk ke dalam garasi dan mencak-mencak pada timnya."
"Saat itu Bos Honda adalah orang Jepang. Dia (Biaggi) datang, membanting motor dan berteriak, kemudian pergi."
"Tidak ada satu pun orang Jepang yang balas mengamuk di sana. Tetapi setelah itu, Biaggi tidak hanya dicekal dari Honda, melainkan juga Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki," tutup Noyes.
Terlepas dari hal itu, Vinales sudah tidak tampil pada MotoGP Austria 2021 karena larangan membalap dari Yamaha.
Besar kemungkinan ia bakal tampil pada seri MotoGP 2021 selanjutnya, yakni balapan ke-12 di Silverstone, Inggirs.
Baca Juga: Demi Masa Depan, Marc Marquez Minta Maverick Vinales Rujuk dengan Yamaha
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar