Masalah itu sudah dirasakan Rossi sejak adanya single electronic rules di MotoGP pada tahun 2016.
Perusahaan yang dikenal menjadi produsen utama dari sistem ini adalah Magneti Marelli.
Para pabrikan seperti Honda dan Ducati pun berlomba-lomba menggandeng karyawan Magneti Marelli ke timnya.
Namun, langkah serupa tidak diikuti oleh pabrikan yang dibela Valentino Rossi, Yamaha.
Yamaha mencoba mengembangkan sistem elektronik sendiri.
Tim yang bertanggung jawab pada hal ini disebut Rossi dipenuhi oleh orang Jepang.
Hal itu disebut Valentino Rossi menurunkan performa motor M1 sebagai kuda besi timnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Tumbal Juara Dunia Si Setan MotoGP, Yamaha Bakal Perang Bintang di 2022
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar