JUARA.NET - Petarung sangar kelas ringan UFC, Justin Gaethje, menyibak fakta menarik soal duelnya dengan Khabib Nurmagomedov yang berlangsung pada tahun lalu.
Justin Gaethje menggelar duel paling bergengsi sepanjang kariernya pada UFC 254 setahun silam.
Kala itu, Justin Gaethje mendapatkan kesempatan bertarung dengan raja kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov.
Tampil sangar ketika sebelumnya mengubur Tony Ferguson pada UFC 249, Justin Gaethje malah tak berdaya di hadapan Khabib Nurmagomedov.
Justin Gaethje akhirnya kalah dalam kuncian triangle choke dari salah satu raja UFC paling dominan tersebut.
Menariknya, belakangan Justin Gaethje kembali menyibak kisah pergelutannya dengan Khabib Nurmagomedov.
Jagoan UFC berusia 32 tahun ini mengaku bahwa detak jantungnya sempat melonjak jelang pertarungan itu.
Baca Juga: Hasil UFC 254 - Kuncian Cantik Bikin Justin Gaethje Pingsan, Khabib Jadi 29-0
Ia kemudian membandingkan detak jantungnya saat akan melawan Khabib dengan dengan ketika menghadapi Tony Ferguson.
"Ini mungkin terdengar seperti alasan, tetapi saat saya bangun tidur dan akan melawan Tony Ferguson, detak jantung saya berada di kisaran 36," ujar Gaethje dilansir Juara.net dari Sportskeeda.
"Saat akan melawan Khabib, detak jantung saya di angka 72," sambungnya.
Bukan karena sakit ataupun panik, Gaethje sendiri juga tak tahu menahu kondisi ini dapat terjadi.
Pada akhirnya, Gaethje menjadikan kisah tersebut sebagai misteri yang tak akan bisa ia pecahkan.
"Saya tahu ada sesuatu yang tak benar," ungkapnya.
"Tetapi, saya tidak tahu apa yang menyebabkan hal tersebut."
"Seperti saya tak akan pernah tahu jawabannya," tutup jagoan UFC berjulukan The Highlight itu.
Baca Juga: Bukan Khabib, Petarung Ini yang Paling Ditakuti Justin Gaethje
Jika dipaksa untuk beralasan, Gaethje kemudian hanya dapat menjadikan jet lag sebagai argumen dirinya tak tampil seperti biasanya saat melawan Khabib.
"Itu pertarungan yang digelar dengan perjalanan melewati setengah planet," katanya.
"Ini artinya Anda benar-benar keluar dari kebiasaan yang ada di dunia Anda sebelumnya."
"Saya tidak mengenali makanan, air, hingga waktu di sana."
"Mungkin hal itu yang menjadi penyebab. Saya tak yakin, saya tidak tampil seperti biasanya sejak ronde pertama," sambung Gaethje mengenang.
Terlepas dari kenangan duel UFC 254 melawan Khabib, kini Gaethje tengah bersiap menggelar pertarungan selanjutnya.
Setelah satu tahun lebih, Gaethje akhirnya disabung dengan Michael Chandler di UFC 268 pada ujung pekan ini (6/11/2021) di New York.
Baca Juga: Layaknya Kembang Api, Khabib Beri Prediksi Duel Justin Gaethje vs Michael Chandler
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sportskeeda.com |
Komentar