Kesuksesan tahun ini terasa lebih memuaskan karena Ducati benar-benar superior dengan kekuatan pembalap yang lebih merata.
Pada MotoGP 2007, Ducati hanya menghasilkan 19 kali finis podium, yaitu lewat Casey Stoner (14 kali), Loris Capirossi (4), dan Alex Barros (1).
Di MotoGP 2020 malah hanya 9 kali dengan Andrea Dovizioso (2), Jack Miller (4), Danilo Petrucci (1), Johann Zarco (1), dan Francesco Bagnaia (1).
Musim ini secara luar biasa Ducati mengukir rekor 21 kali finis podium.
Francesco Bagnaia (8) dan Jack Miller (4) sebagai pembalap tim utamanya pastinya menjadi penyumbang terdepan.
Tetapi, pembalap tim satelit seperti Enea Bastianini (Esponsorama/2), Jorge Martin (Pramac/3), dan Johann Zarco (Pramac/4) pun berkontribusi besar.
Thanks, guys! For scoring the 332 points that made us secure our third @motogp crown as a constructor ???? @PeccoBagnaia 142 points ▪️ @JohannZarco1 86 points ▪️ @jackmilleraus 63 points ▪️ @88jorgemartin 25 points ▪️ @eneabastianini 16 points#ForzaDucati #AlgarveGP pic.twitter.com/2fkLz7x7YE
— Ducati Corse (@ducaticorse) November 7, 2021
Baca Juga: Hasil Moto3 Algarve 2021 - Game Over Dennis Foggia, Pedro Acosta Juara Dunia Moto3 2021
"Motor terbaik di dunia dibuat di Italia. Ducati menjadi juara dunia konstruktor MotoGP untuk kedua kalinya secara beruntun," ujar CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, seperti dikutip Juara.net dari Mcnews.com.au.
"Kesuksesan ini membuat kami sangat bangga. Sekali lagi, kerja sama antara para insinyur dan pembalap membuahkan hasil yang sempurna."
"Motor Desmosedici GP terbukti sangat kompetitif dengan membawa 5 dari 6 pembalap Ducati merasakan finis podium."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | mcnews.com.au |
Komentar