"Saya saat itu mengenakan dasi dan topi."
"Saya kemudian berkata pada Valentino (Rossi): 'Saya tidak bisa bisa berhenti menangis!'," sambung pembalap MotoGP dari tim KTM Tech3 itu.
Rasa haru memang menggelayuti Petrucci sepanjang balapan lalu.
Ia bahkan sudah tak sanggup menahan air matanya sejak sebelum memulai balapan.
"Itu sungguh luar biasa. Saat saya memarkir motor di grid, saya bergumam: 'Sekarang tolonglah jangan menangis'," cerita pembalap MotoGP yang akrab disapa Petrux ini.
"Tetapi, orang-orang mulai datang. Semua orang yang bekerja bersama saya, teman-teman di paddock. Saya lalu menyapa mereka."
"Kemudian saya pergi ke toilet seperti biasanya dan saat saya kembali mereka memberi saya tepuk tangan. Seluruh tim KTM serta Ducati. Saya jadi ingin menangis."
"Sayangnya, kami berada pit saat itu. Maka dari itu, sangat sulit untuk memulai balapan."
Baca Juga: Resmi! Danilo Petrucci Tinggalkan Aspal MotoGP demi Reli Dakar 2022
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar