"Dia (Valentino Rossi) bicara banyak soal mengubah Ducati menjadi lebih baik."
"Tetapi, yang terjadi dia justru membuatnya lebih buruk lagi," sambung eks pembalap MotoGP asal Australia ini.
Lanjut berkomentar, Stoner coba meraba kekurangan Valentino Rossi kala itu.
"Mungkin kekurangannya saat itu adalah tidak bisa mencatat waktu putaran yang cepat dengan kemampuannya sendiri," bedah Stoner.
"Dia sungguh punya banyak sekali persenjataan, selain itu dia juga pintar dalam memanfaatkan slipstream agar cepat."
"Dia hanya cepat jika melakukan hal itu, bukan cepat dengan kemampuannya sendiri," sambung Stoner.
Terlepas dari hal ini, Valentino Rossi dan Stoner membawa rivalitas yang seru di panggung MotoGP.
Persaingan paling panas mereka terjadi pada medio tahun 2007-2009 hingga akhirnya Valentino Rossi pindah ke Ducati sedangkan Stoner membela panji tim Honda.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar