Jika tidak pindah dari MMA Factory, Francis Ngannou merasa tidak akan mendapatkan kesuksesan seperti sekarang lantaran waktu yang ditempuh untuk pulang pergi dari Prancis ke Amerika jadi penghalang untuk dirinya melakukan persiapan bertarung.
"Ini adalah olahraga yang egois dan hal itu adalah sesuatu yang orang-orang tidak ketahui, mereka tidak paham," ucap Francis Ngannou dikutip Juara.net dari Sportskeeda.com.
"Namun, Anda tahu, Anda harus selalu memahami sesuatu, belajar dari hal itu."
"Contohnya ketika saya pergi ke pertarungan melawan Alistair Overeem."
"Untuk pertarungan itu, saya menandatangani kontrak seperti enam minggu sebelum duel melawan Stipe Miocic."
"Tetapi, saya berada di sini (di Amerika Serikat) tidak melakukan apa-apa, tidak kenal seorang pun di sekitar sini, dan saya berada di sini selama 8 bulan."
"Kemudian saya seperti: 'Oh, apa yang saya lakukan?' Anda tahu itu? Saya harus pergi ke Paris untuk kembali ke MMA Factory. Itu tiga minggu sebelum pertarungan."
"Jelas, perjalanan itu tidak membantu sama sekali. Tetapi, maksud saya, bukan hanya itu masalahnya."
"Terdapat banyak masalah dalam pertarungan itu."
"Akhirnya semacam hidayah datang membantu saya mengerti bagaimana melakukan persiapan yang baik, bagaimana caranya bekerja."
"Saya tidak pernah menjadi atlet dalam kehidupan saya sebelum ini."
Baca Juga: Kendati Dibayar 1,4 Miliar Rupiah, Fernand Lopez Tak Sudi Latih Francis Ngannou Lagi
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | sportskeeda.com |
Komentar