JUARA.NET - Eks pembalap MotoGP, Casey Stoner, mengaku saat menyabet gelar juara dunia di tahun 2007 dirinya justru merasa tidak senang.
Casey Stoner merupakan salah satu pembalap terbaik yang pernah menghiasi MotoGP.
Momen paling spesial untuk Casey Stoner terjadi di tahun 2007 dengan Ducati di mana pembalap asal Australia ini berhasil menggemparkan MotoGP.
Bersaing dengan nama-nama tenar seperti Valentino Rossi, Marco Melandri, Nicky Hayden, dan Dani Pedrosa, Casey Stoner mampu melampaui pembalap-pembalap tersebut untuk meraih gelar juara dunia pertamanya.
Menariknya, kemenangan Casey Stoner saat itu dengan Ducati mampu merusak dominasi tim-tim pabrikan Jepang yang sebelumnya rutin keluar sebagai juara dunia.
Namun, gelar juara dunia pertama yang diraih Casey Stoner memiliki kisah yang kurang mengenakkan untuk pria asal Australia ini.
Baru-baru ini, Casey Stoner mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak bahagia dengan gelar juara dunia pertama yang bisa diraihnya.
Baca Juga: Saking Gilanya, Bakat Casey Stoner sampai Tak Berguna karena Hal Ini
Dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.it, Casey Stoner mengungkapkan alasannya tidak bahagia meraih kemenangan di tahun 2007 melalui podcast resmi MotoGP.
"Terutama di tahun 2007, saya tidak menikmatinya," ucap Casey Stoner.
"Saya mendapatkan banyak tekanan dari keluarga dan semua hal untuk sampai ke sana. Bahkan dalam balapan, saya tidak pernah menikmati kemenangan sebanyak itu."
"Saya merasa lebih lega. Itu sudah selesai, akhir pekan telah berlalu. Saya belajar untuk menikmati hal-hal ini lebih jauh di kemudian hari dalam karier."
Casey Stoner melanjutkan salah satu obsesinya yakni melakukan balapan tanpa melakukan kesalahan, yang menjadi salah satu hal yang selalu membuatnya tertekan.
Kalau meraih kemenangan tetapi melakukan kesalahan, Casey Stoner mengaku tidak akan senang dengan hal tersebut.
"Saya menempatkan banyak tekanan pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu," ucap Stoner melanjutkan.
Baca Juga: Jika Tak Ada Hal Ini, Casey Stoner Sebut Valentino Rossi Masih Jadi Pembalap Terkuat
"Saya tidak senang membuat kesalahan. Saya mungkin tidak suka membuat kesalahan lebih dari menyukai kemenangan."
"Itu adalah hal terpenting bagi saya ketimbang sebuah kemenangan. Saya tidak benar-benar perfeksionis, tetapi dekat dengan hal itu."
"Jika saya memenangkan balapan tetapi membuat kesalahan, saya bahkan tidak akan senang," pungkas Casey Stoner.
Pada akhirnya, Casey Stoner memiliki mengakhiri kariernya pada tahun 2012 dengan usia yang terbilang masih muda, yakni 27 tahun.
Selama berkarier, Casey Stoner mampu dua kali meraih gelar juara dunia MotoGP di tahun 2007 bersama Ducati dan 2011 bersama Honda.
Selain itu, Casey Stoner tercatat mampu meraih 45 kemenangan (38 di kelas utama) dengan total 89 podium dan 43 pole position.
Baca Juga: Casey Stoner Akui Nikmati Penderitaan Valentino Rossi bersama Ducati
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar