JUARA.NET - Sebuah komentar mengejutkan soal legenda MotoGP, Valentino Rossi, belakangan terlontar dari mulut Bos Yamaha SRT, Razlan Razali.
Petronas Yamaha SRT menjadi tim terakhir yang dibela Valentino Rossi di MotoGP.
Valentino Rossi bergeser ke Petronas Yamaha SRT setelah tim sebelumnya, Monster Energy Yamaha, kedatangan darah segar bernama Fabio Quartararo.
Berseragam Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi berjuang keras demi hasil MotoGP yang sempurna.
Sayang, Valentino Rossi akhirnya menyelesaikan MotoGP 2021 tanpa satu podium pun dan finis terbaik pada posisi ke-8.
Menariknya, belakangan Bos Yamaha SRT yang pada MotoGP 2022 bakal berganti nama menjadi WithU Yamaha RNF, Razlan Razali, menyibak klaim mengejutkan soal perekrutan Valentino Rossi.
Dilansir Juara.net dari Speedweek, Razlan Razali menyebut bahwa dia seharusnya tak merekrut Valentino Rossi.
Baca Juga: Jalani Balapan Terakhir sebelum Pensiun, Valentino Rossi Mengaku Sempat Khawatir
"Jujur saja, saya seharusnya tidak mengontrak Valentino Rossi," tutur Razlan Razali.
"Ada banyak asumsi bahwa kami tak punya pilihan selain merekrut Valentino pada tahun 2021."
"Ada pula asumsi bahwa kami dipaksa oleh Yamaha untuk melakukannya."
"Tetapi itu semua tidak benar, sama sekali tidak ada tekanan," sambungnya.
Lanjut berkomentar Razali membeberkan alasan yang kemudian mendasari keputusannya merekrut Valenitno Rossi.
"Saya pribadi sejatinya cukup kurang percaya sampai Valentino menggondol tempat ke-3 bersama Fabio (Quartararo) dan (Maverick) Vinales pada balapan di Jerez, Juli tahun 2020," ceritanya.
"Saat saya berada di podium bersama tiga pembalap tersebut, benak saya berkata: 'Oke, mungkin orang ini (Valentino Rossi) bisa melakukannya'," lanjut Razali.
Coba menelaah akar di balik penampilan kurang moncer sang legenda MotoGP, Razali menilai Valentino Rossi terlalu banyak menanggung beban.
Baca Juga: Tumbalkan Valentino Rossi untuk Juara Dunia, Si Setan Yamaha Akui Sempat Ketakutan
Selain itu, Razali juga merasa bahwa Valentino Rossi sudah tidak bisa membohongi usianya lagi.
"Saya pikir Valentino terlalu banyak memikul beban," ujar Razali.
"Soalnya, para pembalap muda jauh lebih cepat. Valentino memang cepat di masa lalu, tetapi itu masih kurang."
"Dia ingin sukses, hati dan pikirannya sudah kompak mengejar hal tersebut, tetapi tubuhnya tidak bisa," tutup Razali.
Terlepas dari Valentino Rossi, Razali juga membeberkan penyesalan lainnya yang ia lakukan menjelang akhir MotoGP 2021.
Hal tersebut berkaitan dengan timnya yang kehilangan sponsor besar, Petronas, dan terpaksa arungi musim balap tahun depan dengan nama dan penyokong dana baru.
"Jika bisa memutar waktu, saya seharusnya menerima tawaran kontrak pertama Petronas pada bulan Juni lalu," katanya.
"Tetapi, saya dulu ingin bernegosiasi dulu untuk uang yang lebih banyak lagi," sambung Razali.
Baca Juga: Ronaldo Bikin Valentino Rossi Murtad dari Tim Idola Masa Kecil
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar