"Dengan jatuhnya Vinales, kami kehilangan banyak balapan," ucap Lin Jarvis dikutip Juara.net dari Motosan.es.
"Contohnya di Jerman, lantas di Styria, dan seminggu kemudian di Spielberg, karena kami menghukumnya setelah yang terjadi pada balapan pertama di Austria."
"Kondisi ini membuat tim mengalami kesulitan memenangi kejuaraan dunia merek dan tim. Rekan Fabio telah mencetak 0 poin sebanyak tiga kali."
"Setelah itu, tentu saja, pembalap cadangan tidak pernah kompetitif sebagai pembalap reguler yang kuat."
"Ducati, di lain sisi, memiliki dua pembalap pabrikan, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, yang mana secara rutin mencetak poin di klasemen."
"Johann Zarco, Jorge Martin, dan Enea Bastianini juga berkontribusi untuk beberapa poin bagi tim di kejuaraan dunia."
"Bagi kami, Fabio hampir sepenuhnya bertanggung jawab atas perolehan poin untuk kejuaraan konstruktor, terlepas dari seri Doha pertama di bulan Maret, di mana Maverick sangat kuat."
"Ketika Franco Morbidelli bergabung dengan tim pabrikan di Misano menggantikan Vinales, dia masih menderita akibat operasi lutut," kata Lin Jarvis menjelaskan.
Baca Juga: MotoGP 2022 Berpotensi Bikin Pembalapnya Frustrasi, Yamaha Bakal Lakukan Hal Ini
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar