"Hal itu terutama tergantung pada motor Anda."
"Pada tahun pertama di Yamaha, saya berlatih dua kali seminggu dengan intensitas sedang."
"Saya tidak menggunakan pelatih fisik dan bisa menyelesaikan balapan dengan sempurna."
"Tetapi, ketika saya pindah misalnya ke KTM atau sekarang ke Honda, diperlukan latihan fisik yang lebih berat," pungkas juara dunia Moto2 2013.
Latihan fisik ini agaknya cukup berpengaruh pada pencapaian Pol Espargaro.
Saat menjalani latihan dengan intensitas sedang di Yamaha, pencapaian Espargaro cenderung lebih baik.
Namun, saat menjalani model latihan fisik yang lebih berat seperti di KTM, prestasi Pol Espargaro hancur-hancuran.
Di Honda pun pencapapainnya juga tak kalah buruk karena sang pembalap bernomor 44 hanya bisa finis di urutan ke-12 pada MotoGP 2021.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar