Selain itu, hadirnya Valentino Rossi muda yang penuh bakat murni membuat persaingan di Grand Prix semakin panas.
Sebelum berbicara lebih dalam tentang rival-rivalnya, Capirossi mengenang seperti apa kategori yang penuh dengan rekan senegaranya tersebut.
"Sulit untuk mengatakannya. Mungkin karena tim paling penting di 500cc adalah seorang Amerika, ada Giacomo Agostin yang memiliki tim hebat, tetapi dengan pembalap Amerika."
"Mereka tidak terlalu fokus dengan pembalap Italia. Di 250cc, di sisi lain, ada banyak tim Italia yang kuat."
"Pada akhir tahun 1990-an Valentino Rossi juga datang dan kami tahu dia adalah bakat murni," kata Capirossi.
Kendati berhasil gemilang di kelas 250cc, Loris Capirossi pada akhirnya harus mengaku bahwa rival terkuatnya saat itu bukanlah Valentino Rossi, tetapi Max Biaggi.
"Itu melawan siapa yang saya pilih dan dengan siapa saya bisa bersenang-senang. Ketika saya datang ke kategori ini, dia berada di tahun kedua."
"Dia adalah titik referensi saya dan selalu ada untuk semua orang. Kemudian datanglah Max Biaggi, seseorang yang hebat, yang bisa memenangi banyak balapan di 250cc."
"Ketika Anda harus bertarung dengan pembalap sekaliber itu, balapannya selalu berakhir menyenangkan."
Baca Juga: Marc Marquez Hijrah ke Ducati, Legenda MotoGP Dibuat Penasaran
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar