"Karena saya masih melihatnya seperti seorang idola di mana saya masih berumur 4-5 tahun. Hal itu sungguh keren," sambungnya.
Membalap bersama sang idola, uniknya Quartararo justru tidak merasa gugup.
Rasa gugup tersebut melebur dengan respek besarnya kepada sang legenda MotoGP.
"Itu menjadi sebuah respek, karenanya saya tidak gugup," katanya soal membalap bersama Valentino Rossi.
"Sungguh selalu terasa spesial saat Anda bisa bicara dengan sosok yang Anda idolakan, bicara berbagai hal."
"Dia bahkan mengundang saya ke ranch-nya," sambung pembalap MotoGP asal Prancis ini.
Dengan musim 2022 mendatang yang tanpa Valentino Rossi, Quartararo merasa masih belum bisa memercayainya.
"Itu adalah hal yang sangat spesial karena balapan terakhir Valentino sungguh terasa berbeda," tutur Quartararo.
"Saya masih belum bisa percaya bahwa dia takkan membalap lagi."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar