Tetapi, cara Sterling menjadi juara dicemooh banyak pihak.
Jagoan berjulukan Funk Master itu dituduh memanfaatkan kesempatan dengan berpura-pura cedera.
Sterling juga terlihat menangis waktu sabuk juara diberikan kepadanya karena merasa tidak suka pertarungan ditentukan dengan cara seperti itu.
Akan tetapi, para pencemooh menganggap Sterling hanya berakting dan mengeluarkan air mata buaya.
Tidak heran jika sebutan raja kardus disematkan kepada Sterling mengingat cara dia menjadi juara itu.
Apalagi, dalam pertarungan, Sterling saat itu sudah dalam posisi kalah.
Dua orang juri sudah memberikan angka 29-28 dari tiga ronde untuk keunggulan Yan.
Petr Yan sudah pasti termasuk orang yang menuduh Aljamain Sterling berpura-pura di UFC 259.
Baca Juga: Tidak Laku Dijual, Dua Raja Kelas Bantam UFC Diejek Sean O'Malley
Karenanya, jagoan asal Rusia ini bertekad menghabisi Sterling dalam laga kedua di UFC 273 nanti.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | RT Sport |
Komentar