Seperti belum lama ini, Lin Jarvis mengomentari buruknya mental dari pembalap MotoGP berusia 27 itu.
Baca Juga: Maverick Vinales Pembalap Berbakat, tetapi Mental Tempe di Yamaha
"Kami terkejut saat di Assen (Belanda), dia membuat keputusan untuk tidak menaati kontrak," cerita Lin Jarvis soal kepindahan Vinales dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.
"Tetapi, kami menerima keputusannya. Kami tidak bisa memaksa siapa pun untuk bertahan."
"Jika seseorang tidak senang, maka dia harus pergi ke tempat lain."
"Frustrasi membuat dia berperilaku buruk. Kami tidak punya pilihan selain menghukumnya, yang itu tandanya hubungan kami selesai," imbuh pria yang menjabat sebagai Managing Director Yamaha ini.
Terlepas dari hal itu, kini Vinales sudah lebih bahagia bersama Aprilia.
Tekanan positif dari Aprilia membuat pembalap MotoGP berjulukan Top Gun tersebut merasa ingin memetik hasil terbaik tetapi juga tetap tenang secara bersamaan.
"Itu adalah tekanan yang positif," tutur Vinales.
"Satu hal yang membuat Anda tetap tenang dan ingin lebih jauh lagi setiap saat," tandasnya.
Baca Juga: Demi Maksimalkan Kekuatan Aprilia, Maverick Vinales Siap Terima Konsekuensinya
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar