Beberkan alasannya lebih memilih Bellator, Emelianenko mengaku negosiasi dengan UFC selalu tak menimbulkan kepuasan baginya.
"Saya dekat dengan Scott Coker (Bos Bellator). Bellator juga mengajak saya bergabung dengan seluruh tim. Oleh karenanya, anggota tim saya juga berkompetisi di sana," tutur Emelianenko dilansir Juara.net dari MMA Fighting.
"Ada hal yang kami tidak puas tentang UFC."
Baca Juga: Tingkah Girang Khabib Saksikan Pukulan KO Ganas Dedengkot MMA Rusia di Ajang Saingan UFC
"Ada hal yang tak membuat khususnya saya puas dan kami akhirnya tak pernah sampai pada kata sepakat," tandasnya.
Ngannou sendiri merupakan jagoan MMA yang bergabung dengan UFC pada tahun 2015.
Ngannou sudah bertarung sebanyak 14 kali bersama ajang pimpinan Dana White tersebut.
Di sepanjang kariernya, Ngannou telah melawan sejumlah petarung sangar seperti, Stipe Miocic dan Junior dos Santos.
Terakhir, Ngannou mengalahkan Ciryl Gane di UFC 270 pada bulan Januari lalu dan mempertahankan gelar kelas berat miliknya.
Kemenangan atas Ciryl Gane menggenapkan rekor Ngannou di angka 17 kali menang dan tiga kali kalah.
Pukulan keras menjadi senjata utama Ngannou tiap kali naik ke oktagon UFC.
Meski begitu, belakangan Ngannou sudah semakin mahir bergulat.
Situasi ini praktis membuat Si Predator jadi lebih menyeramkan lagi.
Baca Juga: Digembor-gemborkan, Francis Ngannou Sebut Ciryl Gane Dilindungi oleh UFC
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAFighting.com, MMAjunkie.com |
Komentar