JUARA.NET - Pembalap Suzuki, Joan Mir, membeberkan pandangannya soal titik-titik menyalip yang bagus di Sirkuit Mandalika.
Balapan MotoGP Indonesia 2022 akan berlangsung di Sirkuit Mandalika pada Minggu (20/3/2022).
Suzuki datang ke MotoGP Indonesia 2022 dengan modal yang bagus.
Dalam balapan sebelumnya di MotoGP Qatar 2022 pada 6 Maret lalu, dua pembalap Suzuki, Joan Mir dan Alex Rins, mendapatkan total 19 poin,
Joan Mir finis di posisi ke-6 sedangkan Alex Rins satu tempat persis di belakangnya.
Baca Juga: Bertahan atau Hengkang dari Suzuki di MotoGP, Begini Keputusan Joan Mir
Hanya Repsol Honda dan Suzuki Ecstar yang berhasil menempatkan 2 pembalapnya di 10 besar MotoGP Qatar 2022.
Paket motor Suzuki juga tampak dahsyat dengan pembalapnya mengukir top speed tertinggi di MotoGP Qatar 2022.
Joan Mir mencatatkan 357,6 km/jam untuk berada di posisi pertama.
Alex Rins menempati tempat ke-5 dengan top speed mencapai 354 km/jam.
Top speed Mir itu bahkan hampir 5 km/jam lebih tinggi dari motor Ducati milik Francesco Bagnaia.
Padahal, motor Ducati selama ini dianggap sebagai pemilik tenaga terbesar.
Akan tetapi, Suzuki mungkin tidak bisa memaksimalkan kekuatan barunya itu di Sirkuit Mandalika.
Pasalnya, Sirkuit Mandalika hanya memiliki trek lurus utama sejauh 507 meter, tidak seperti trek lainnya yang bisa mencapai 1 kilometer.
Untuk bersaing di kelompok terdepan, Joan Mir dan Alex Rins boleh jadi harus mengandalkan manuver menyalip pembalap lain.
Terkait hal ini, Joan Mir sudah punya perkiraan titik-titik di Sirkuit Mandalika yang dia anggap sebagai area ideal untuk menyalip.
Baca Juga: Fabio Quartararo Boleh Juara MotoGP 2021, tetapi Marc Marquez Masih Jadi Mangsa Utama Joan Mir
Seperti dikutip Juara.net dari Crash.net, Mir menyebut ada 3 titik bagus untuk menyalip di Sirkuit Mandalika.
"Tikungan pertama, kemudian setelah fast chicane, tikungan 10."
"Ada juga tikungan terakhir, bukan, satu tikungan sebelum yang terakhir. Ya, tikungan 16," ujar juara dunia MotoGP 2020 ini.
Soal menyalip ini, Joan Mir juga menyebut kendala yang dirasakannya pada MotoGP Qatar 2022.
"Semua pembalap dengan ban soft mengalami kesusahan," kata Mir.
"Dalam kasus saya, masalahnya adalah ban kami aus lebih cepat dari biasanya."
"Normalnya, kekuatan terbaik kami adalah tingkat konsumsi ban tetapi sekarang kami belum berada di performa maksimal dalam aspek itu."
"Dengan ban seperti itu, saya tidak bisa masuk ke mode menyerang di semua bagian dari balapan."
"Saya bisa mengontrol dan mempertahankan posisi tetapi tidak menyerang."
"Dengan ban seperti itu, saya harus berhati-hati dan tidak menyalip supaya tidak tergelincir," pungkas pembalap asal Spanyol itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar