Namun, Tim berhasil bangun dan melakukan comeback untuk berbalik menang atas Gausha.
Sempat kalah terus dalam jumlah mendaratkan pukulan di tiga ronde pertama, Tim mulai mengambil alih pertarungan di ronde keempat.
Petinju berusia 27 tahun terus berbalik mengungguli Gausha dalam memasukkan pukulan sampai ronde ke-12.
Pada akhirnya, Tim dinyatakan menang angka mutlak 116-111, 115-112, 114-113 dengan mendaratkan 236 pukulan sementara Gausha memasukkan 163 pukulan.
Tszyu survived a first round knockdown & wore down Gausha, outlanding him 236-163. Tszyu avg'd 71 punches thrown per round to just 48.9 for Gausha. Tszyu also landed 93 body shots. @ShowtimeBoxing pic.twitter.com/tkcTf4uDTI
— CompuBox (@CompuBox) March 27, 2022
Kemenangan pertama di tanah Amerika ini pastinya penting bagi Tim Tszyu dalam hal menaikkan popularitas dan nilai saingnya di kancah tinju dunia
Di kelas welter super saat ini, Tszyu Junior tercatat menjadi penantang nomor satu di badan tinju dunia WBO, di mana juaranya adalah Brian Castano.
Tim Tszyu juga menjadi penantang ranking 3 di WBC dan IBF, yang sabuk juaranya dipegang oleh petinju yang sedang ngebet memburu Canelo Alvarez, Jermell Charlo.
"Tszyu melakukan sesuatu yang tak bisa diperkuat orang lain: mendominasi Gausha," puji analis tinju terkenal, Al Bernstein.
"Tim Tszyu akan menjadi masalah di kelas ini," tambah Bernstein seperti dikutip Juara.net dari Fox Sports.
"Lawan harus bisa cepat-cepat meng-KO dia karena orang ini adalah problem besar jika pertarungan sampai berlangsung lama."
"Bagus saya harus melakukan lawan sulit seperti ini untuk pertama kalinya," ujar Tszyu.
"Dia mantan atlet Olimpiade. Dia lawan yang bagus."
"Ini sebuah pelajaran yang bagus bagi saya. Saya jatuh tetapi berhasil bangkit dan menang." pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Fox Sports |
Komentar