Tidak aneh jika Reynoso sudah mulai berani main mata dan mengesampingkan nama Golovkin.
Baca Juga: Canelo Alvarez Diminta Klitschko Bersaudara Batalkan Duel kontra Dmitry Bivol
Pasalnya, Golovkin datang ke pertarungan melawan Murata tidak dalam kondisi terbaik, apalagi jika dilihat dari segi keaktifannya.
Bayangkan saja, Golovkin terakhir kali adu gepuk di ring tinju pada tahun 2020.
Kendati demikian, Murata juga maju ke pertarungan tersebut usai absen lama.
Murata yang memegang sabuk WBA kelas menengah super itu bahkan terakhir kali berduel pada tahun 2019.
Ketidakaktifan Golovkin juga sempat disoroti promotor tinju, Eddie Hearn.
Hearn merasa duel melawan Murata terlalu berbahaya untuk Golovkin.
Di sisi lain, Hearn juga yakin bahwa Murata jauh diuntungkan dari segi moril meski petinju Jepang itu kalah dalam hal pengamalan.
Untuk diketahui, Golovkin yang tengah memgang gelar IBF dan IBO kelas menengah tersebut punya rekor 41-1-1.
Di lain pihak, Murata memiliki rekor 16 kali menang dan dua kali kalah.
Baca Juga: Bentrok Canelo Alvarez, Kamaru Usman Disokong Raja Tinju Dunia Kelas Welter
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar