JUARA.NET - Bintang UFC, Conor McGregor, membongkar sosok petarung yang paling menyiksanya dalam pertarungan bawah dan ternyata orang itu bukanlah Khabib Nurmagomedov.
Padahal, selama ini Khabib dikenal sebagai salah satu mimpi paling buruk McGregor di oktagon.
Disabung di UFC 229 pada tahun 2018, Khabib Nurmagomedov sungguh membuat Conor McGregor tak berdaya.
Sebuah kuncian neck crank menawan dari Khabib akhirnya menyudahi pertarungan tersebut pada ronde ke-4.
Sejak ditaklukkan Khabib, McGregor bahkan belum bisa keluar dari jurang kekalahan sepenuhnya.
Sempat menghabisi petarung veteran, Donald Cerrone, jagoan UFC asal Irlandia itu kembali mengoleksi kekalahan dari jagoan kelas ringan lainnya, Dustin Poirier.
Belakangan McGregor mengaku bahwa ia selalu kelimpungan jika pertarungan berlangsung di bawah seperti yang juga dilakukan oleh Khabib.
Namun, Conor McGregor menegaskan bahwa Khabib bukanlah yang paling menyiksanya.
Menurut McGregor, sosok jagoan yang paling menyiksanya dalam duel bawah itu adalah Chad Mendes.
"Sikutan-sikutan itu sungguh mengerikan," ungkap Conor McGregor di media sosialnya yang kemudian ia hapus dilansir Juara.net dari transkrip Bloodyelbow.com.
Baca Juga: Bukan Conor McGregor, Dua Petarung Ini yang Selamatkan UFC dari Jurang Kebangkrutan
"Begitu pula dengan tendangan ke arah atasnya."
"Seluruh serangan ground and pound memang menyebalkan."
"Tetapi, tidak pernah ada yang bisa melukai saya kecuali Chad Mendes satu-satunya."
"Permainan yang adil, seorang jagoan bare knuckle (tinju tangan kosong) yang jantan," pungkas jagoan UFC berjulukan The Notorious itu.
Duel Conor McGregor melawan Chad Mendea berlangsung pada tahun 2015.
Mereka disabung untuk memperebutkan gelar interim kelas bulu.
Menariknya, McGregor menang cepat pada duel utama di UFC 189 tersebut.
An iconic performance on an iconic card ????
Five years ago today, just three months after tearing his ACL, @TheNotoriousMMA knocked out Chad Mendes to become the UFC interim champion ???????????? #UFC189 pic.twitter.com/4s6rtopgMH
— UFC on BT Sport (@btsportufc) July 11, 2020
Ia memukul KO Mendes kala pertarungan baru berusia dua ronde.
Mendes memang beberapa kali mencoba membawa McGregor ke kanvas.
Tercatat Mendes melakukan bantingan sukses sebanyak empat kali dari tujuh usaha yang ia lakukan.
Akan tetapi, usaha Mendes mendominasi McGregor tak berjalan mulus.
Usai kalahkan Mendes, McGregor lanjut menggebuk KO Jose Aldo untuk jadi juara tak terbantahkan di kelas bulu UFC.
Setahun berselang atau pada tahun 2016, McGregor makin tenar setelah ia berhasil mengawinkan gelar kelas bulu dengan sabuk juara di kelas ringan.
Sementara itu, Mendes makin tenggelam dalam jurang kekalahan hingga akhirnya hijrah ke ajang tinju tangan kosong, BKFC, pada tahun 2021.
Baca Juga: Soal Perebutan Gelar, Manajer Islam Makhachev Pastikan Conor McGregor Takkan Diistimewakan UFC
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | twitter.com, bloodyelbow.com |
Komentar