Pada putaran ke-17, Bendsneyder berhasil naik lagi ke urutan ke-13.
MOmen tak terduga terjadi di putaran ke-19 di mana Celestino Vietti yang tengah mengejar posisi kedua malah mengalaimi mati mesin yang tentu saja merugikannya dalam hal perolehan poin.
Di sisi lain, kejadian ini membuat Bo Bendsneyder naik ke urutan 12.
Balapan akhirnya memasuki lap akhir, di mana posisi pimpinan masih berada di genggaman Pedro Acosta.
Balapan pun selesai dengan pembalap yang berhasil finis urutan pertama sampai ketiga adalah Pedro Acosta, Joe Robert, dan Ai Ogura.
Re-write the history books ????
18 years and 4 days old, @37_pedroacosta is officially the YOUNGEST #Moto2 winner in history ????#ItalianGP ???????? pic.twitter.com/3wFvufaZ4h
— MotoGP™???? (@MotoGP) May 29, 2022
Dalam usia masih 18 tahun 4 hari, Acosta memecahkan rekor Marc Marquez sebagai pemenang balapan Moto2 sepanjang sejarah.
Bo Bendsneyder sendiri berhasil tampil luar biasa di detik-detik akhir dan menyelesaikan balapan di posisi 11 besar.
Dengan posisi ini, sang pembalap Belanda menyumbang 5 poin untuk tim Pertamina Mandalika SAG.
What a race and what a result ????
This is how the action ended in Mugello ????#Moto2 | #ItalianGP ???????? pic.twitter.com/PtXLwQOKF1
— MotoGP™???? (@MotoGP) May 29, 2022
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar