Quartararo menyadari bahwa tidak ada gunanya dia mengeluhkan tentang top speed pada Yamaha M-1 karena motor itu tetap akan digunakannya sampai akhir musim.
Sikap mental yang mau menerima si kuda besi apa adanya ini agaknya langsung memberikan dampak signifikan kepada pembalap bernomor 20 ini.
Fabio Quartararo tidak pernah lagi finis di luar lima besar dalam lima balapan usai MotoGP Amerika 2022.
Baca Juga: Jadi Pembalap Acuan Yamaha, Fabio Quartararo Tidak Anggap Target Juara sebagai Kewajiban
Tidak sekadar lima besar, Quartararo mampu menggila dengan menggondol empat podium dan dua kemenangan dalam lima seri tersebut.
"Saya pikir di Austin saya mengambil langkah maju," ungkap Fabio Quartararo seperti dilansir Juara.net dari Motosan.
"Di Qatar dan Argentina saya terlalu banyak mengeluh."
"Mungkin di kepala, saya terlalu memikirkan top speed, yang kami tahu adalah yang terendah."
"Kemudian di Austin, saya memutuskan untuk berhenti memikirkannya."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar