"Mungkin memiliki motor yang fantastis untuk semua orang adalah keputusan yang tepat, tetapi mungkin tidak."
"Karena jika Anda memiliki motor yang disesuaikan untuk pengendara terbaik Anda, dia bisa memenangi banyak balapan dengannya."
Baca Juga: Lempar Sindiran, Fabio Quartararo Bilang Ogah Coba-coba Nyalip Lagi
"Mungkin lebih sulit dengan satu motor yang cocok untuk semua orang. Saya tidak tahu," kata Luca Marini seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.
Selain menyulitkan pembalap non-acuan, ada kerugian signifikan bagi pabrikan yang menerapkan metode mengutamakan satu rider.
Jika sang pembalap acuan mengalami penurunan performa, pencapaian pabrikan secara keseluruhan akan jeblok juga.
Kasus ini terjadi pada Honda dengan pembalap acuannya, Marc Marquez, di beberapa tahun terakhir.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar