JUARA.NET - Jika 12 kali membanting jagoan selevel Charles Johnson di UFC London saja masih membosankan, lantas duel ganas seperti apa yang disukai Muhammad Mokaev?
Kendati merasa duelnya kontra Johnson membosankan, Mokaev mengaku telah mengerahkan segala yang bisa dia lakukan.
Mokaev dibuat sadar dengan betapa sangarnya sosok Johnson
Datang ke hadapan Muhammad Mokaev dengan membawa rekor 11-2, Charles Johnson memang bukan jagoan level gurem.
Johnson tercatat pernah menangi salah satu ajang tarung kondang, Legacy Fighting Alliance atau LFA.
Jagoan asal Amerika Serikat itu juga bisa membuat petarung ranking ke-5 di kelas terbang UFC, Brandon Royval, kelabakan.
"Saya pribadi mengakui, itu adalah duel yang membosankan," kata Muhammad Mokaev dilansir Juara.net dari MMAFighting.com.
"Pertarungan itu memang membosankan. Tetapi, saya sudah melakukan apa yang bisa saya perbuat."
"Orang itu 10 tahun lebih tua dari saya, dia juga bukan petarung kroco."
"Dia mantan juara LFA, dia juga pernah membuat Brandon Royval kelimpungan. Padahal, Royval adalah jagoan ranking ke-5."
Baca Juga: Hasil UFC London - 12 Kali Banting Lawan, Muhammad Mokaev Menang Dominan
"Dia cuma kalah angka dari Royval."
"Orang itu sungguh kuat. Seperti itulah, saya kira saya sudah menjelaskan semuanya," sambungnya.
Pada akhirnya, Muhammad Mokaev tetap senang dengan kemenangannya di UFC London.
Mokaev tahu bahwa komentar miring tetap akan menghampirinya entah apapun yang terjadi.
Yang terpenting baginya saat ini ialah membungkam cibiran orang dengan menjadi juara UFC paling muda.
"Saya tetap senang, saya senang dengan kemenangan itu," kaya Mokaev.
"Dengar ini, orang-orang takkan berhenti komentar."
"Mereka akan bilang: 'Duel itu membosankan'."
"Bahkan saat saya bisa memukulnya KO, orang-orang mungkin akan bilang: 'Dia cuma tukang pukul yang remeh. Dia seharusnya bergulat seperti biasa'."
Baca Juga: Menjelma bak Mesin Pembanting di UFC London, Begini Reaksi Muhammad Mokaev
"Hal-hal semacam itu."
"Pada akhirnya saya akan menang dan menjadi juara hingga orang-orang berkata: 'Dia adalah juara paling muda di UFC'," pungkasnya.
Kemenangan atas Johnson membuat Muhammad Mokaev kini punya rekor delapan kali menang dan sekali no contest.
Nama besar sekelas Paddy Pimblett masuk dalam incaran Mokaev selanjutnya.
Menariknya, dua jagoan ini berada di kelas yang berbeda.
Demi menghadapi Pimblett, Mokaev mengaku siap naik dari kelas terbang maksimal ke kelas bulu.
Baca Juga: Dirobohkan Raja Monyet, Paddy Pimblett Jadi Pecundang saat Bersua Muhammad Mokaev
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar