JUARA.NET - Pada 8 Agustus 2009 atau tepat 13 tahun lalu, salah satu legenda UFC, Anderson Silva, menyuguhkan salah satu penampilan terbaik sepanjang kariernya.
Anderson Silva adalah salah satu juara UFC paling dominan dengan total berkuasa selama 2.457 hari di kelas menengah.
Akan tetapi, dominasi itu sempat membuat Silva seperti kehilangan semangat karena tidak memiliki tantangan sejak menjadi juara kelas menengah pada 2006.
Pada pertarungan keempat dan kelima mempertahankan gelar, jagoan asal Brasil ini tampil seperti ogah-ogahan.
Dalam laga melawan Patrick Cote pada 25 Oktober 2008, Silva dikritik karena seperti menghindari kontak dengan lawan.
Dia hanya menang setelah Cote mengalami cedera di lutut kanan.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Diwarnai Jurus Bantingan Ngeri, Khabib Nurmagomedov Koleksi Korban ke-14
Di laga selanjutnya menghadapi Thales Leites pada 18 April 2009, penampilan Silva bertambah parah.
Silva bertarung tanpa niat menghabisi lawan, terlihat bosan, dan sering hanya mengejek Leites di tengah pertarungan.
Bos UFC, Dana White, bahkan sampai menyebut dirinya malu melihat Silva tampil seperti itu.
White akhirnya mengambil kesimpulan bahwa Anderson Silva tampaknya butuh tantangan baru.
Untuk laga selanjutnya di UFC 101 pada 8 Agustus 2009, Silva diperintahkan naik ke kelas berat ringan menghadapi mantan juara Forest Griffin.
Di pertarungan tersebut, jagoan kelahiran 14 April 1975 ini memberikan tontonan yang spektakuler.
Dia berubah menjadi seperti tokoh Neo dalam film The Matrix.
Silva mampu bergerak sangat cepat menghindari serangan-serangan Griffin.
Seolah-olah lingkungan di sekitarnya berjalan dalam gerakan lambat.
Anderson Silva praktis tidak bisa dipukul oleh Forest Griffin.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Susi Susanti Raih Medali Emas Olimpiade Pertama Indonesia
Seperti dikutip dari situs resmi UFC, Griffin hanya mendaratkan 3 serangan signifikan dari 42 upaya yang dilepaskannya.
Sebaliknya, Silva dengan akurat dan mantap sukses memasukkan 13 serangan signifikan dari 25 usaha.
Pukulan-pukulan Silva sangat menyakiti Griffin karena rivalnya itu sampai terjatuh tiga kali.
Wasit akhirnya menghentikan pertarungan setelah Griffin dibulan-bulani Silva dalam waktu hanya 3 menit 23 detik di ronde pertama.
Terpilih sebagai Fight of the Night UFC 101, pertarungan Silva vs Griffin sampai sekarang menjadi referensi bagaimana sebuah laga di UFC bisa berjalan sangat dominan bagi seorang jagoan.
Kemenangan Silva menjadi terasa semakin spesial karena Griffin bukan jagoan ecek-ecek.
Selain merupakan mantan juara kelas berat ringan, dia juga saat ini merupakan anggota Hall of Fame UFC.
Belum lama ini, juara kelas menengah masa kini, Israel Adesanya, menyatakan ingin menghajar Jared Cannonier di UFC 277 dengan cara yang sama seperti Anderson Silva membantai Forest Griffin.
Mereplika penampilan di mana seorang petarung tak bisa dipukul seperti Neo di film The Matrix jelas tidak mudah.
Terbukti Adesanya tidak berhasil mewujudkan sesumbarnya itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | UFC |
Komentar