JUARA.NET - Pelatih tinju terkenal, Teddy Atlas, soroti penyebab kekalahan Kamaru Usman dari Leon Edwards di UFC 278 (20/8/2022).
Kamaru Usman yang sudah lima kali mempertahankan takhta di kelas welter dibuat pingsan oleh Leon Edwards.
Sambaran kaki Edwards mampu meng-KO Usman satu menit jelang berakhirnya pertandingan utama UFC 278 di Utah itu.
Momen KO ini mengubah hasil akhir laga, di mana dalam tiga ronde sebelumnya Usman sudah mendominasi.
Bagi Teddy Atlas, ada kepercayaan diri berlebihan yang ditunjukkan oleh Kamaru Usman.
Menurutnya The Nigerian Nightmare itu terlalu mengandalkan striking.
Padahal, Usman sendiri adalah petarung yang sebetulnya lebih dominan dalam grappling.
Menghadapi Edwards, seharusnya Usman menggunakan gulat terutama pada ronde terakhir untuk menghabiskan waktu mengingat dia sudah unggul dalam pengumpulan skor.
Baca Juga: Ledek Kamaru Usman, Conor McGregor dan Jake Paul Kena Sindiran Menohok Jagoan Muslim
Di mata Atlas, yang bertanggungjawab dalam strategi Kamaru Usman adalah sang pelatih, yakni Trevor Wittman.
Seharusnya Wittman lebih menekankan ke anak asuhnya untuk fokus melakukan grappling bukan menyuruhnya melakukan pertarungan striking.
"Bukannya tidak menghargai Trevor Wittman, saya respek padanya."
"Tetapi, di sudut dia memberikan intruksi kepada Usman," ungkap Atlas dikutip dari Sportskeeda.
"Anda bisa mendengarnya sendiri, dia menyuruh Usman untuk melakukan lebih banyak striking."
"Dia bukannya menginstruksikan untuk lebih banyak bertarung di bawah."
"Instruksinya itu justru terdengar seperti saran dari seorang pelatih tinju."
"Tidak ada yang salah kalau ini adalah pertandingan tinju."
"Tetapi, saya ingin mendengar kata-kata pelaih MMA di sana juga," lanjut Atlas.
Baca Juga: Kamaru Usman Tunjuk Tempat Ini untuk Trilogi Kontra Leon Edwards
"Seorang pelatih MMA akan mengatakan: 'Tidak, tidak, tidak, jaga dia tetap di lantai. Habiskan waktu'."
"Usman tidak bisa kalah kecuali dengan KO," imbuh mantan pelatih petinju kelas berat Mike Tyson ini.
"Peluang terbesar bagi Usman untuk mengalami kekalahan KO adalah dengan beradu striking, tidak dengan dikunci di pertarungan bawah."
"Jadi, pelatih MMA mungkin akan mengatakan hal sebaliknya dari pelatih tinju."
Kekalahan di UFC 278 itu membuat rekor Usman yang sudah sembilan tahun tak terkalahkan harus ternodai.
Kehilangan sabuk juara yang selama tiga tahun sukses dipertahankannya menjadi pukulan paling berat.
Bagi Trevor Wittman sendiri, kekalahan Kamaru Usman meneruskan rentetan hasil buruk yang didapatkan anak didiknya.
Sepanjang tahun ini, sebelum Usman, Justin Gaethje dan Rose Namajunas juga mengalami kekalahan.
Seperti Usman, Namajunas juga kehilangan sabuk juara yang sedang dipegangnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sportskeeda.com |
Komentar