JUARA.NET - Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, mengungkapkan kekecewaannya karena gagal menjadi anggota tim pabrikan Ducati.
Jorge Martin gagal mendapatkan tempat sebagai pembalap pabrikan Ducati.
Posisi tersebut berhasil direbut oleh Enea Bastianini dari tim Gresini.
Memang dari segi statistik, Bastianini lebih unggul dengan sudah memenangi tiga balapan, terakhir kali di seri MotoGP Prancis 2022.
Di lain pihak, Martin sama sekali belum pernah menang.
Finis terbaik yang bisa dicetak Martin adalah sebagai runner-up di MotoGP Argentina dan MotoGP Catalunya.
Rapor kedua pembalap ini di MotoGP Austria 2022 juga kurang baik.
Martin menyelesaikan lomba di posisi kesepuluh setelah terjatuh di lap terakhir.
Sementara Enea Bastianini mengalami velg rusak hingga membuatnya gagal finis.
Baca Juga: Enea Bastianini Tak Masalah Tetap di Tim Satelit, tetapi Ducati Sudah Bikin Keputusan Tepat
Meski kecewa, Martin mengakui jika penampilan Bastianini lebih baik darinya.
"Saya jelas sedikit kecewa setelah keputusan itu," ungkap Martin dikutip dari Speedweek.
"Tetapi, bukan gara-gara Enea yang dipilih."
"Dia memang pantas mendapatkannya."
Bagi Martin, penampilan Enea Bastianini memang luar biasa jika dibandingkan dengan dirinya.
Bastianini punya level untuk bersaing di garis depan dan memenangi balapan.
Seperti pada balapan di Austria, Bastianini mampu menyegel pole position meski akhirnya gagal menyelesaikan balapan.
Meski Bastianini memenangi persaingan menjadi pembalap tim pabrikan Ducati, Martin tidak kehilangan kepercayaan dirinya.
Pasalnya, pembalap Pramac itu meyakini jika dia sendiri layak menghuni tempat di tim pabrikan.
Baca Juga: Jorge Martin Tetap di Prima Pramac Racing, Manajer Tim Semringah
"Enea memenangi tiga balapan, levelnya luar biasa."
"Tetapi, saya pikir kami berdua pantas mendapatkannya."
"Itu jelas keputusan sulit yang harus diambil oleh Ducati."
Oleh karena itu, masih ada kesempatan untuk Martin membuktikan penampilannya bersama Pramac.
Martin bahkan berencana akan membuat sejarah bersama tim satelit Ducati itu dengan bertarung melawan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini di barisan depan.
Hal ini mungkin terjadi karena di Pramac, motor Desmosedici milik Jorge Martin akan memiliki materi sekelas tim pabrikan untuk MotoGP musim depan.
"Saya akan berusaha untuk membuat sejarah dengan Pramac dan memenangi Kejuaraan Dunia tahun depan."
"Saya berharap jika nanti bertarung dengan Pecco dan Enea, saya akan mendapatkan dukungan penuh," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar